Astra International (ASII) RUPS 30 April, Intip Kisi-Kisi Dividennya


Read More

Jakarta, CNBC Indonesia – PT Astra International Tbk. (ASII) mengumumkan kepada pemegang saham bahwa Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan Perseroan (RUPST) akan diadakan pada hari Selasa, 30 April 2024.

Pemanggilan Rapat akan dimuat dalam situs web Perseroan, situs web Bursa Efek Indonesia dan situs web PT Kustodian Sentral Efek Indonesia pada hari Jumat, 5 April 2024.

Berdasarkan ketentuan Pasal 10 ayat 10 Anggaran Dasar Perseroan, yang berhak hadir dalam Rapat adalah pemegang saham Perseroan yang namanya tercatat dalam Daftar Pemegang Saham (DPS) pada hari Kamis, 4 April 2024 pukul 16:00 WIB.

Perseroan merencanakan untuk menyelenggarakan Rapat secara fisik dan elektronik sesuai dengan ketentuan hukum yang berlaku.

Nantinya, salah satu agenda dalam RUPST akan dibahas mengenai penambahan kegiatan usaha baru di bidang penyediaan jasa Electric Vehicle (EV) charging station, EV swap battery station, reparasi baterai EV, pengumpulan baterai EV dan aktivitas penunjang lainnya.

Pembentukan usaha baru tersebut terkait dengan perseroan yang ingin menerapkan strategi keberlanjutan dalam keseluruhan bisnis.

“Perseroan mendukung transisi elektrifikasi di industri otomotif, dengan komitmen untuk menawarkan produk-produk elektrik yang sesuai dengan kebutuhan konsumen, dengan tujuan untuk mengembangkan ekosistem kendaraan listrik di Indonesia,” tulis manajemen, dikutip Jumat (22/3).

Saat ini, perseroan menjual 6 model mobil battery electric (BEV) dan 13 model mobil hybrid electric (HEV) di Indonesia, di bawah merek Toyota, Lexus dan BMW. Selain itu, Perseroan juga menjual sepeda motor listrik EM1 e, di bawah merek Honda.

Sehubungan dengan rencana penambahan kegiatan usaha, saat ini perseroan telah mempersiapkan tenaga ahli yang dapat mendukung penambahan kegiatan usaha, dimana tenaga ahli tersebut berasal dari tenaga ahli yang telah bekerja pada Perseroan, sehingga tidak terdapat biaya yang akan dikeluarkan oleh perseroan dalam perekrutan tenaga ahli.

Dengan dijalankannya rencana penambahan kegiatan usaha, laba usaha perseroan diperkirakan mengalami peningkatan antara 0,001% sampai dengan 0,024% dan laba bersih perseroan diperkirakan mengalami peningkatan antara 0,001% sampai dengan 0,017% karena adanya pendapatan tambahan dari rencana penambahan kegiatan usaha.

Perseroan akan menyelenggarakan RUPST 2024 untuk antara lain memperoleh persetujuan atas rencana penambahan kegiatan usaha. RUPST 2024 tersebut akan diselenggarakan oleh Perseroan pada tanggal 30 April 2024.

Sebelumnya, ASII mencatatkan pendapatan bersih konsolidasian Grup pada tahun 2023 sebesar Rp316,6 triliun, meningkat 5% dibandingkan dengan tahun lalu.

Sementara laba bersih Grup, tidak termasuk penyesuaian nilai wajar atas investasi Grup di GoTo dan Hermina, mencapai laba bersih tertinggi perusahaan sebesar Rp34 triliun, 12% lebih tinggi dibandingkan dengan periode yang sama tahun lalu sejumlah Rp30,48 triliun.

“Jika penyesuaian nilai wajar tersebut diperhitungkan, maka laba bersih Grup meningkat 17% menjadi Rp33,8 triliun. Kenaikan laba bersih ini merefleksikan peningkatan kinerja dari hampir seluruh divisi bisnis Grup, terutama bisnis otomotif dan jasa keuangan,” ujar Djony Bunarto Tjondro, Presiden Direktur Astra International, seperti dikutip dalam keterangan pers yang diterima CNBC Indonesia, Selasa (27/2/2024).

Nilai aset bersih per saham pada 31 Desember 2023 sebesar Rp4.907, meningkat 3% dibandingkan posisi pada 31 Desember 2022.

Sedangkan kas bersih, tidak termasuk anak perusahaan jasa keuangan Grup, mencapai Rp29 miliar pada 31 Desember 2023, dibandingkan dengan Rp35,1 triliun pada 31 Desember 2022.

Selain dividen yang lebih tinggi yang dibagikan pada bulan April 2023, belanja modal dan investasi konsolidasian Grup pada tahun 2023 meningkat dua kali lipat menjadi Rp45,9 triliun, terutama disebabkan oleh investasi PT United Tractors Tbk (UT) di sektor nikel dan energi terbarukan sebagai bagian dari rencana transisinya.

UT juga mengeluarkan belanja modal yang lebih tinggi untuk penggantian alat berat pasca pandemi sejalan dengan peningkatan aktivitas bisnisnya. Utang bersih anak perusahaan Grup di divisi jasa keuangan meningkat menjadi Rp52,2 triliun pada 31 Desember 2023, dari Rp44,5 triliun pada akhir tahun 2022, sejalan dengan pertumbuhan penyaluran kredit sepeda motor.

ASII sendiri bersiap membagikan dividen jumbo senilai Rp21,01 triliun, usai menorehkan kinerja moncer sepanjang tahun 2023.

Presiden Direktur ASII Djony Bunarto Tjondro mengusulkan perseroan akan membagikan dividen final kepada pemegang sahamnya sebesar Rp421 per saham atas kinerja tahun buku 2023. “Dividen final sebesar Rp421 per saham akan diusulkan pada Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan Perseroan pada bulan April 2024,” ujar Djony dalam keterangannya dikutip Rabu (28/2/2024).

Adapun, dividen final yang diusulkan tersebut lebih rendah dibandingkan dividen final tahun buku 2022 sebesar Rp552 per saham.

Jika ditambah dividen interim ASII sebesar Rp98 per saham yang telah dibagikan pada Oktober 2023, maka total dividen yang akan diusulkan ASII sebesar Rp519 per saham. Total dividen ASII itu juga lebih rendah dibandingkan total dividen tahun buku 2022 sebesar Rp640 per saham.

Djony mengatakan, rasio pembayaran dividen sebesar 62% berdasarkan laba bersih Grup Astra sebesar Rp34 triliun, tidak termasuk penyesuaian nilai wajar atas investasi di GoTo dan Hermina. Menurutnya, rasio tersebut lebih tinggi dari rata-rata rasio pembayaran dividen historis perseroan.

“Usulan direksi atas dividen final tersebut didasarkan pada kinerja yang sangat baik dan harga batu bara yang masih tinggi pada paruh pertama tahun 2023, yang mencerminkan pemulihan yang terus berlanjut pascapandemi,” pungkasnya.

[Gambas:Video CNBC]


Artikel Selanjutnya


Cegah Kemacetan Tol Selama Nataru, Ini Persiapan Astra Infra

(ayh/ayh)


Sumber: www.cnbcindonesia.com

Related posts