Awal Pekan Bawa Angin Segar! Harga CPO Menguat 1% Lebih

Jakarta, CNBC Indonesia – Harga minyak kelapa sawit (Crude Palm Oil/CPO) di Bursa Malaysia Exchange terpantau menguat di sesi awal perdagangan awal pekan, Senin (9/10/2023) mematahkan jatuhnya harga sejak perdagangan pekan lalu.

Read More

Melansir Refinitiv, harga CPO pada sesi awal perdagangan naik 1,39% di posisi MYR 3.650 per ton pada pukul 10:00 WIB. Kendati menguat, harga CPO masih ada di level 3.600.

Pada perdagangan akhir pekan, Jumat (6/10/2023) harga CPO ditutup ambles 0,19% ke posisi MYR 3.600 per ton. Dengan ini, sepanjang pekan lalu harganya ambrol 4,43%, sementara secara tahunan sudah jatuh 13,75%.



Menguatnya harga CPO terjadi di tengah permintaan dari pembeli utama India dan China turun. Wajar saja China merupakan konsumen CPO dunia terbesar setelah India. Bahkan, jika melansir data dari UN Comtrade, China merupakan konsumen terbesar kedua untuk CPO Indonesia pada periode 2016-2020, di mana kontribusi impornya sebanyak 14% dari total impor CPO Indonesia.

Impor minyak nabati oleh India, pembeli minyak goreng terbesar di dunia, turun 19% pada bulan September dibandingkan bulan Agustus karena perusahaan penyulingan membatasi pembelian sebesar 26% setelah persediaan melonjak ke rekor tertinggi.

“Kelapa sawit terbebani oleh menurunnya permintaan di India dan Tiongkok, namun kita mungkin melihat adanya peningkatan dalam permintaan dari Tiongkok minggu depan,” kata seorang pedagang yang berbasis di New Delhi yang dikutip dari Reuters.

Perdagangan tetap tenang karena Bursa Komoditas Dalian Tiongkok ditutup dari 29 September hingga 6 Oktober untuk merayakan Festival Pertengahan Musim Gugur dan Hari Nasional. Dan akan dibuka kembali pada perdagangan hari ini.

Meskipun harga minyak sawit lebih rendah di Kuala Lumpur, minyak kedelai berjangka di Chicago Board of Trade BOc2 naik 0,4%.

Di sisi lain, Gabungan Pengusaha Kelapa Sawit Indonesia memperkirakan adanya peningkatan produksi komoditas tersebut sebesar 5% pada tahun ini dan stoknya diperkirakan mencapai 3,2 juta metrik ton pada akhir tahun.

Indonesia menaikkan harga referensi minyak sawit mentah menjadi US$ 827,37 per ton untuk periode 1-15 Oktober namun tetap mempertahankan pajak ekspor dan retribusi minyak sawit mentah pada US$ 33 dan US$ 85 per ton.

Minyak sawit Malaysia diperkirakan diperdagangkan antara 3.700 dan 4.500 ringgit per metrik ton mulai sekarang hingga pertengahan tahun 2024, karena pola cuaca El NiNo mengancam pasokan di tengah meningkatnya permintaan, kata para analis.

Harga minyak sawit mungkin turun ke kisaran MYR3.541-3.546 per metrik ton, didorong oleh gelombang C yang kuat.

CNBC INDONESIA RESEARCH

[email protected]

[Gambas:Video CNBC]


Artikel Selanjutnya


Bingung! Dihujani Sentimen Negatif, Harga CPO Malah Naik

(aum/aum)


Sumber: www.cnbcindonesia.com

Related posts