Bank Neo Commerce (BBYB) Tunjuk Pjs Dirut, Ini Sosoknya

Jakarta, CNBC Indonesia – Emiten perbankan digital milik fintech Akulaku PT Bank Neo Commerce Tbk. (BBYB), menunjuk Aditya Wahyu Windarwo sebagai Pejabat Sementara (Pjs) Direktur Utama bank. Ini menyusul pengunduran diri Tjandra Gunawan dari posisi Direktur Utama. Aditya yang merupakan Direktur bank, merangkap jabatannya sebagai pengganti sementara dari Tjandra.

Read More

Pergantian pengurus ini disetujui pada Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan (RUPST) dan Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa (RUPSLB) Bank Neo yang diselenggarakan di Jakarta pada 28 Juni 2023 lalu. Rapat dihadiri oleh Pemegang Saham dan/atau Kuasa Pemegang Saham yang seluruhnya mewakili 8.685.596.982 saham atau sebesar 72,146% seluruh saham perusahaan.

Rapat juga menunjuk Inkawan D. Jusi sebagai Komisaris Utama dan Independen. Masa jabatannya akan berlaku efektif usai persetujuan Otoritas Jasa Keuangan (OJK) atas hasil uji kepatutan dan kelayakan (fit and proper test).

Mengutip keterbukaan informasi, susunan pengurus Bank Neo menjadi sebagai berikut:

Dewan Komisaris:

-Komisaris Utama dan Independen: Bapak Inkawan D. Jusi (*)

-Komisaris: Bapak Tjandra Mindharta Gozali

-Komisaris Independen: Bapak Pamitra Wineka

-Komisaris Independen: Bapak Pramoda Dei Sudarmo

Direksi:

-Direktur: Bapak Aditya Wahyu Windarwo

-Direktur Kepatuhan: Bapak Ricko Irwanto

-Direktur Teknologi Sistem Informasi: Bapak Chen Jun

*berlaku efektif setelah persetujuan Otoritas Jasa Keuangan atas penilaian kemampuan dan kepatutan (fit and proper test).

Pada rapat tersebut, mayoritas pemegang saham BBYB juga menyetujui tidak ada pembagian dividen kepada Pemegang Saham untuk Tahun Buku 2022.

Selain itu, RUPS juga menyetujui penggunaan dana dari Penawaran Umum Terbatas (PUT) V sebesar Rp 2,5 triliun. Rinciannya, sebesar Rp 2,1 triliun untuk penyaluran kredit, kegiatan operasional perbankan, pengembangan teknologi informasi dan juga untuk memperkuat Kewajiban Penyediaan Modal Minimum (KPMM). Dana PUT V yang masih tersisa adalah sebesar Rp 442,1 miliar.

Kemudian, dana Penawaran Umum Terbatas (PUT) VI yang sebesar Rp 1,7 triliun rencananya akan digunakan untuk penyaluran kredit, kegiatan operasional perbankan dan pengembangan teknologi informasi. Dana hasil PUT VI ini per 31 Desember 2022 belum digunakan oleh bank.

[Gambas:Video CNBC]


Artikel Selanjutnya


Fintech Jack Ma Borong Lagi Saham Bank Neo (BBYB)

(ayh/ayh)


Sumber: www.cnbcindonesia.com

Related posts