Baru Umur 20-an, Harta Anak Haji Isam Lenyap Rp 4,82 T karena Ini


Read More

Jakarta, CNBC Indonesia – Meski masih berusia muda, dua anak crazy rich Kalimantan, Samsudin Andi Arsyad alias Haji Isam sudah merasakan kehilangan harta Rp 4,81 triliun hanya dalam kurun waktu satu tahun. 

Adapun saat ini harta kedua anak Haji Isam ditaksi mencapai Rp 1,71 triliun. 

Harta kekayaan tersebut adalah yang terikat di saham emiten kelapa sawit Pradiksi Gunatama (PGUN). Lenyapnya harta Liana Saputri dan Jhony Saputra terjadi karena kinerja emiten milik mereka yang melempem serta aksi divestasi atas saham yang dimiliki oleh keduanya.

Saham PGUN saat ini tercatat berada di harga Rp 390/saham dengan kapitalisasi Rp2,24 triliun. Harga tersebut telah ambruk 71% dari titik tertinggi di Rp 1.350/saham dengan valuasi Rp 7,74 triliun.

Pada valuasi tertinggi awal Januari tahun lalu, harta kekayaan gabungan keduanya tercatat mencapai Rp 6,53 triliun atau masing-masing senilai Rp 3,26 triliun. Harta tersebut dimiliki anak Haji Isam lewat kepemilikan tidak langsung di PGUN sebesar 84,32% secara bersama.

Dua perusahaan pengendali PGUN milik anak Haji Isam adalah PT Citra Agro Raya (CAR) dan PT Araya Agro Lestari (AAL).

Saat ini harta keduanya di aset tersebut telah berkurang drastis dan tersisa Rp 1,71 triliun atau lenyap Rp 4,82 triliun dalam kurun waktu setahun.

Sebelumnya, dua perusahaan milik Liana dan Jhony tercatat mengurangi kepemilikan sahamnya di PGUN yang kini bersisa 76,69% atau masing-masing sekitar 38%. CAR dan AAL menjual 4,4 miliar saham kepada PT Baramega Citra Mulia Persada pada 20 Maret 2023 dengan total perolehan dana segar senilai Rp 352 miliar.

Meski harga sahamnya telah turun tajam sejak awal tahun ini, saham PGUN masih mengalami kenaikan 239% dari harga penawaran umum perdana nyaris 4 tahun lalu.

Liana dan Jhony tercat menjadi pemegang saham dengan kepemilikan langsung paling besar kala perusahaan melangsungkan penawaran umum perdana. Kepemilikan keduanya nyaris sama rata sebelum IPO, dengan Liana tercatat sebagai pengendali dan ikut menjabat sebagai Komisaris Utama PGUN hingga saat ini.

Liana yang kala IPO PGUN 2020 lalu diketahui berusia 22 tahun, memiliki latar pendidikan terakhir Business Management and Leadership dari Santa Monica College, Los Angeles 2018.

Sementara itu, Jhony yang kala IPO JARR tahun lalu berusia 19 tahun, diketahui menamatkan masa sekolah menengah atas di SMA Al Azhar Jakarta Pusat, Jakarta Selatan pada 2018 ini juga menjabat posisi strategis di berbagai perusahaan lain dalam Grup Jhonlin milik Haji Isam.

[Gambas:Video CNBC]



Artikel Selanjutnya


Direktur Utama Emiten Haji Isam Mundur, Direksi Sisa Satu

(mkh/mkh)


Sumber: www.cnbcindonesia.com

Related posts