Begini Taktik Bank China Gencarkan Dedolarisasi di Afrika


Read More

Jakarta, CNBC Indonesia – Bank of China diketahui tengah mengincar peluang untuk melakukan dedolarisasi di Benua Afrika. Kantor Bank of China di Zambia mendorong yuan untuk digunakan dalam lebih banyak perdagangan dengan negara Afrika dan negara tetangganya.

Pemberi pinjaman milik pemerintah Tiongkok ini memiliki aset terbesar keempat di dunia. Mereka saat ini menjadi satu-satunya bank Tiongkok di Zambia dan berfungsi sebagai fasilitas kliring.

Wakil Presiden Bank of China, Lin Jingzhen mengungkapkan akan memanfaatkan kehadiran mereka di Zambia untuk mendorong negara-negara di Afrika dalam penggunaan Renminbi (RMB) yakni mata uang China yuan.

“Kami akan sungguh-sungguh menjalankan tanggung jawab kami dan memanfaatkan peran kami di Zambia untuk mendukung negara-negara Afrika lainnya dalam menyediakan layanan dan produk holistik terkait RMB dan untuk mempromosikan penggunaan RMB dalam perdagangan bilateral dan kegiatan ekonomi,” kata Lin dikutip dari Business Insider, Minggu (10/12/2023).

China telah berhasil menjadi pelopor tren dedolarisasi di negara-negara yang berupaya mengurangi ketergantungan mereka pada dolar. Beijing juga memiliki kepentingan utama dalam rantai pasokan di Afrika.

Untuk diketahui, Zambia merupakan produsen tembaga terbesar kedua di Afrika dan terbesar ketujuh di dunia. Sedangkan Tiongkok sendiri saat ini adalah konsumen logam terbesar di dunia.

Tembaga juga menyumbang 70% pendapatan ekspor luar negeri Zambia. Namun perekonomian Zambia terguncang akibat pandemi Covid-19, dengan inflasi yang tinggi mendorong kwacha ke rekor terendah tahun ini.

Pada bulan Juni, China membantu negara tersebut mencapai kesepakatan untuk merestrukturisasi utang kepada pemerintah asing sebesar US$ 6,3 miliar.

Tiongkok juga telah memajukan pergeseran dedolarisasi di negara-negara Afrika lainnya. Awal tahun ini, Mesir menerbitkan obligasi dalam mata uang yuan untuk pertama kalinya.

Di luar Afrika, Tiongkok telah menandatangani berbagai perjanjian pertukaran mata uang dengan negara-negara seperti Argentina dan Arab Saudi, yang semakin mendorong penggunaan renminbi secara global.

[Gambas:Video CNBC]



Artikel Selanjutnya


Berkat China, Batu Bara Global Mendidih Lagi


Sumber: www.cnbcindonesia.com

Related posts