BI Catat DPK Bank Tumbuh 3,8%, Kredit Naik 9,7%


Read More

Jakarta, CNBC Indonesia – Bank Indonesia (BI) mencatat, Dana Pihak Ketiga (DPK) perbankan pada November 2023 tercatat Rp 8.029,7 triliun, atau tumbuh sebesar 3,8% (yoy). Angka tersebut relatif stabil dibandingkan pertumbuhan bulan sebelumnya.

Pertumbuhan DPK tersebut dipengaruhi oleh pertumbuhan DPK perorangan yang tumbuh sebesar 5,1% secara tahunan, sementara DPK korporasi tumbuh sebesar 3,1 % secara tahunan.

Selanjutnya, pada giro perbankan tumbuh 3,4% (yoy), atau naik dibandingkan bulan sebelumnya yang tumbuh 1,8% (yoy). Sementara untuk tabungan tumbuh sebesar 2,5% (yoy) yang angkanya relatif stabil dibandingkan pertumbuhan bulan Oktober 2023.

Sementara itu, simpanan berjangka tumbuh 5,2% (yoy), setelah tumbuh 6,9% (yoy) pada bulan sebelumnya.

Selain itu, BI juga mencatat penyaluran kredit perbankan pada November 2023 tercatat sebesar Rp6.930,1 triliun, atau tumbuh 9,7% (yoy), meningkat dibandingkan bulan sebelumnya sebesar 8,7% (yoy).

Perkembangan tersebut sejalan dengan pertumbuhan penyaluran kredit pada debitur korporasi (9,9%, yoy) dan debitur perorangan (9,3%, yoy).

Jika dilihat dari penggunaannya, pertumbuhan penyaluran kredit pada November 2023 dipengaruhi oleh perkembangan kredit modal keria, kredit investasi, maupun kredit konsumsi.

Rinciannya, Kredit Modal Keria (KMK) pada November 2023 tumbuh sebesar 10.2% (yoy), atau meningkat dibandingkan pertumbuhan bulan sebelumnya sebesar 8,0% (yoy).

Perkembangan KMK bersumber dari pertumbuhan sektor keuangan, real estat, dan jasa perusahaan dan sektor pertanian, Peternakan, kehutanan dan perikanan .

Kemudian, Kredit Investasi (KI) pada November 2023 tumbuh 9,4% (yoy), angka tersebut stabil dibandingkan pertumbuhan bulan sebelumnya, terutama bersumber dari sektor industri pengolahan serta sektor pertanian, peternakan, kehutanan, dan perikanan.

Sementara itu, Kredit Konsumsi (KK) tumbuh sebesar 9,1% (yoy) pada November 2023, stabil dibandingkan pertumbuhan bulan sebelumnya, terutama didorong oleh perkembangan Kredit Pemilikan Rumah (KPR), Kredit Kendaraan Bermotor (KKB), dan Kredit Multiguna.

Penyaluran kredit Properti tumbuh 7,8% (yoy) pada bulan laporan, setelah tumbuh 7,3% (yoy) pada Oktober 2023, terutama berasal dari pertumbuhan KPR dan KPA (12,2%, yoy) serta kredit Real Estate (10,4%, yoy).

Sementara itu, kredit konstruksi terkontraksi 0,3% (yoy) pada periode laporan, setelah bulan sebelumnya terkontraksi 1,0% (yoy).

Sedangkan penyaluran kredit kepada UMKM pada November 2023 tumbuh 8,5% (yoy), setelah tumbuh 8,3% (yoy) pada bulan sebelumnya. Pertumbuhan penyaluran kredit UMKM terutama pada kredit UMKM skala mikro (24,5%, yoy).

Berdasarkan jenis penggunaan, pertumbuhan kredit UMKM di November 2023 dipengaruhi oleh Kredit Investasi (20,8%, yoy) dan Modal Kerja (4,8%, yoy).

BI juga mencatat pada November 2023, suku bunga kredit tercatat menurun sementara suku bunga simpanan tercatat meningkat. Rata-rata tertimbang suku bunga kredit sebesar 9,29%, lebih rendah dibandingkan bulan sebelumnya sebesar 9,37%.

Sementara itu, suku bunga simpanan berjangka meningkat pada tenor 1 bulan, 3 bulan, 6 bulan, dan 12 bulan, masing-masing sebesar 4,50%, 5,00%, 5,32%, dan 5,37% pada November 2023, setelah pada Oktober 2023 masing-masing tercatat sebesar 4,43%, 4,82%, 5,11%, dan 5,17%.

Sementara itu, suku bunga simpanan berjangka tenor 24 bulan pada November 2023 menurun menjadi 5,40%, dari 5,48% pada bulan sebelumnya.

[Gambas:Video CNBC]



Artikel Selanjutnya


DPK Perbankan Melambat, Ini Cara Panin Serap Dana Masyarakat

(fsd/fsd)


Sumber: www.cnbcindonesia.com

Related posts