BI Ramal Kebutuhan Uang Saat Pemilu 2024 Naik 8%


Read More

Jakarta, CNBC Indonesia – Bank Indonesia (BI) memastikan kecukupan ketersediaan uang di saat pesta demokrasi, Pemilihan Umum (Pemilu) 2024.

Deputi Gubernur BI Doni Primanto Joewono mengatakan kebutuhan uang di saat Pemilu akan bertepatan dengan momen Ramadan dan Idulfitri. Dengan demikian, BI akan melakukan distribusi uang secara front loading atau dilakukan di awal/sebelum Pemilu.

“Kami sudah distribusi front loading agar tidak crowded dan kami sudah koordinasi juga dengan perbankan siapkan ini,” kata Doni, Kamis (23/11/2023).

Menurut Doni, BI memperkirakan kebutuhan uang tunai saat periode Pemilu hingga Ramadan dan Idulfitri ini akan tumbuh 6-8% dari saat normal. Sebagai catatan, Idulfitri jatuh pada 9-10 April 2024, sementara Pilpres dan Pileg jatuh pada 14 Februari 2024.

Pesta demokrasi di Tanah Air yang akan dilakukan serentak pada 2024 diperkirakan akan memberikan sumbangan terhadap ekonomi Indonesia.

Adapun, Kepala Ekonom PT Bank Central Asia Tbk. David E. Sumual menuturkan faktor pemilihan umum (Pemilu) dapat memberikan sumbangan sekitar 0,15% – 0,2% dari baseline pertumbuhan ekonomi.

“Terutama di 2024 karena di 2024, ada kemungkinan Pemilu sebanyak 3 kali, Pemilu Presiden, Legislatif dan putaran kedua untuk Presiden dan juga ada Pemilu Pilkada,” papar David, dikutip Kamis (23/11/2023).

“Jadi baru kali ini daya dorong dari sisi kegiatan politik cukup besar, sebelumnya kita belum pernah mengalami kemungkinan sampai 3 kali,” ujar David.

Oleh karena itu, David yakin dampak multiplier effect sangat signifikan. “Kita lihat dari setiap dari 5 tahun sekali kita melakukan pemilu itu cukup besar, money multiplier-nya cukup kuat,” tegarnya.

[Gambas:Video CNBC]



Artikel Selanjutnya


PT Pos Jadi Distributor Surat Suara Pemilu 2024

(haa/haa)


Sumber: www.cnbcindonesia.com

Related posts