Bikin Kaget, Ternyata Cuma Ada Ini di ‘Kepala’ Warren Buffett

Jakarta, CNBC Indonesia – Miliarder yang merupakan investor ternama, Warren Buffett, buka-bukaan ihwal beberapa kekhawatiran di benaknya dalam menjalani kehidupan. Dan, dia mengaku, tak terlintas sedikit pun soal kekhawatiran terhadap perusahaannya, Berkshire Hathaway.

Read More

Dia pun mengaku tak mengkhawatirkan arah bisnis Berkshire Hathaway di tengah hambatan ekonomi saat ini dalam acara CNBC’s Squawk Box. Meski ada fenomena kolaps perbankan hingga kenaikan suku bunga di AS.

“Pada usia 92 tahun, saya memiliki hal-hal lain yang perlu dikhawatirkan… Saya khawatir tentang ancaman nuklir, saya khawatir tentang pandemi di masa depan, segala macam [hal],”kata Buffett. “Saya tidak pernah pergi tidur dalam keadaan mengkhawatirkan Berkshire dan bagaimana kami akan menangani suatu hal,” katanya, dikutip Minggu (23/4/2023). 

Sejak Buffett mengambil alih Berkshire Hathaway pada 1965, perusahaan tersebut telah berkembang menjadi salah satu yang terbesar di dunia, dengan kapitalisasi pasar di atas US$ 707 miliar dan portofolio investasi termasuk Geico, Dairy Queen, Duracell, dan Fruit of the Loom.

Buffett memang dikenal memiliki optimisme yang baik, sebagaimana dipuji oleh teman dekatnya seperti Melinda French Gates. Pada 2017, seorang ilmuwan data melakukan analisis sentimen pada puluhan tahun surat tahunan Buffett kepada pemegang saham Berkshire, dan menemukan adanya surplus pikiran positif Buffett.

Ini terlihat dalam strategi investasinya. Buffett terkenal sebagai pendukung dalam memilih investasi yang Anda yakini, terlepas dari harganya saat ini, dan memanfaatkan penurunan saham untuk membeli lebih banyak perusahaan yang Anda percayai.

Ketika saham turun, “Saya akan memberi tahu [investor], jangan perhatikan pasar terlalu cermat,” kata Buffett kepada CNBC pada 2016 selama periode pasar yang bergejolak.

Optimismenya berakar pada rasa percaya diri yang tinggi. “99 dan sebagian kecil dari kekayaan bersih saya di Berkshire,” kata Buffett kepada “Squawk Box” dan menambahkan beberapa anggota keluarganya juga banyak berinvestasi di perusahaan.

“Jika saya berpikir bahwa saya tidak akan dapat melakukan pekerjaan yang layak dalam mengelola risiko, pekerjaan yang lebih baik dari yang layak, saya gila untuk mengambil tanggung jawab itu,” kata Buffett.

Ketika Buffett menghadapi masalah menakutkan yang berada di luar kendalinya, seperti perang nuklir atau pandemi di masa depan, dia mencoba mengurangi stresnya dengan berfokus pada situasi dan tugas yang sebenarnya dapat dia atasi sendiri.

“Saya khawatir tentang hal-hal yang tidak dikhawatirkan orang lain, tetapi saya tidak bisa menyelesaikan semuanya,” kata Buffett. “Saya tidak bisa menyelesaikannya jika pandemi dimulai. Tapi apa pun yang bisa diselesaikan, saya harus memikirkannya.

Mengenai rasa aman tentang masa depan Berkshire, Buffett telah memilih sendiri CEO perusahaannya berikutnya – dan penggantinya, Greg Abel. Greg mengatakan tidak berencana menyimpang dari formula yang telah digaruskan Buffett untuk menyukseskan Berkshire.

Buffett dikenal memercayai para pemimpin di perusahaan portofolio Berkshire untuk membuat keputusan bisnis yang tepat, dan dia berharap Abel mengikutinya.

“Saya tidak memberikan [Abel] beberapa amplop yang memberitahunya apa yang harus dilakukan selanjutnya,” tetapi Berkshire Hathaway “sangat beruntung” memiliki Abel yang mengambil kendali,” kata Buffett.

[Gambas:Video CNBC]


Artikel Selanjutnya


Ketika Lo Kheng Hong Bicara Soal Dampak Resesi ke RI

(dce)


Sumber: www.cnbcindonesia.com

Related posts