Blibli Mau Private Placement 4 Miliar Saham, Kapan?

Jakarta, CNBC Indonesia – Emiten pemilik e-commerce Blibli atau PT Global Digital Niaga Tbk (BELI) akan melakukan Penambahan Modal Tanpa Hak Memesan Efek Terlebih Dahulu (PMTHETD) atau private placement dalam rangka melaksanakan program Management and Employee Stock Option Program (MESOP)

Read More

Tujuan BELI melaksanakan program MESOP ini adalah memberikan penghargaan dan insentif terhadap kontribusi peserta program tersebut supaya bisa memacu kinerja dalam mencapai target perseroan. Selain itu, untuk meningkatkan rasa memiliki, motivasi, dan loyalitas supaya kinerja perusahaan semakin membaik.

Menurut keterangan manajemen yang bisa menjadi peserta program MESOP adalah para Direktur, pada Komisaris (kecuali komisaris independen) atau pejabat, dan karyawan kunci perseroan.

Berdasarkan keterbukaan informasi Bursa Efek Indonesia (BEI), BELI akan mengeluarkan saham baru sebanyak-banyaknya 4.000.000.000 (empat miliar) lembar saham atau setara dengan 3,38% dari modal ditempatkan dan disetor dalam perseroan.

Rencana private placement ini masih memerlukan persetujuan terlebih dahulu dari pemegang saham independen perseroan dalam Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa (RUPSLB) pada 19 Juni 2023 mendatang.

Merujuk kepada ketentuan POJK No.32/2015, program MESOP akan dilakukan dalam jangka waktu maksimal lima tahun sejak tanggal RUPS yang disetujui artinya program tersebut akan dilaksanakan mulai Desember 2023 sampai dengan Januari 2027.

Sedangkan untuk penetapan harga pelaksanaan saham baru dalam program MESOP ini akan ditetapkan paling sedikit 90% dari rata-rata harga penutupan saham selama kurun waktu 25 hari bursa berturut-turut di pasar reguler sebelum permohonan pencatatan dilakukan kepada BEI.

Untuk sumber dana pelaksanaan MESOP akan berasal dari masing-masing peserta program tersebut. Melalui private placement ini dengan asumsi perhitungan menggunakan harga saham pada Jumat (12/5/2023) di Rp458/saham potensi dana yang bisa diraih sekitar Rp1,83 triliun. Hal ini tentu akan berdampak positif bagi struktur modal perusahaan yang bisa semakin sehat.

Setelah program MESOP, komposisi kepemilikan saham BELI untuk PT Global Investama Andalan sebagai pengendali menjadi 80,95%, masyarakat memiliki 15,79% dan program MESOP 3,27%. Sebelumnya kepemilikan PT Global Investama Andalan memegang 83,68% dan masyarakat memiliki 16,32%.

Sebagai informasi, kinerja BELI hingga akhir Maret 2023 masih mencatatkan kerugian Rp878,17 miliar. Angka tersebut menyusut 17% dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya sebesar Rp1,06 triliun. Sedangkan untuk pendapatan bersihnya berhasil tumbuh 20% secara tahunan menjadi Rp3,82 triliun, dibandingkan tiga bulan pertama 2022 lalu sebesar Rp3,16 triliun.

[Gambas:Video CNBC]



Artikel Selanjutnya


Perhatian! Karyawan & Bos Borong Saham MTEL, Harganya Diskon!

(tsn/tsn)


Sumber: www.cnbcindonesia.com

Related posts