Boikot Starbucks Dukung Israel, Saham MAPI Kena Imbasnya?

Jakarta, CNBC Indonesia – Emiten perdagangan ritel pakaian, sepatu, aksesoris, tas dan peralatan olah raga PT Mitra Adiperkasa Tbk (MAPI) terpantau kembali ambles pada perdagangan sesi II Selasa (7/11/2023).

Read More

Per pukul 13:43 WIB, saham MAPI ambruk 4,75% ke posisi Rp 1.605/saham. Saham MAPI pada perdagangan sesi II hari ini diperdagangkan di kisaran Rp 1.605 – Rp 1.685 per saham.

Dalam sepekan terakhir, saham MAPI terpantau ambles 7,49%. Sedangkan dalam sebulan terakhir saham MAPI juga ambruk 19,35%.

Saham MAPI sudah ditransaksikan sebanyak 3.871 kali dengan volume sebesar 22,44 juta lembar saham dan nilai transaksinya sudah mencapai Rp 36,65 miliar. Adapun kapitalisasi pasarnya saat ini mencapai Rp 26,64 triliun.

Hingga pukul 13:43 WIB, di order bid atau beli, pada harga Rp 1.600/saham, menjadi antrian beli terbanyak di sesi II hari ini, yakni mencapai 23.566 lot atau sekitar Rp 3,8 miliar.

Sedangkan di order offer atau jual, pada harga Rp 1.610/saham, menjadi antrian jual terbanyak di sesi I hari ini, yakni mencapai 10.347 lot atau sekitar Rp 1,7 miliar.

Aksi boikot terhadap brand Starbucks sepertinya berpengaruh terhadap pergerakan saham MAPI, membuatnya kembali terkoreksi parah hingga hari ini.

MAPI sendiri merupakan emiten induk dari pengelola brand minuman Starbucks di Indonesia. Namun, emiten yang menjadi pengelola langsung Starbucks Indonesia yakni anak usaha dari MAPI yakni PT MAP Boga Adiperkasa Tbk (MAPB).

MAPB baru dibentuk Juni 2016 lalu untuk mengkonsolidasi empat anak usaha MAPI sebelumnya yaitu PT Sari Coffee Indonesia (pengelola Starbucks Indonesia), PT Sari Pizza Indonesia (pengelola Pizza Marzano dan Pizza Express), PT Sari IceCream Indonesia (pengelola Cold Stone dan Godiva) dan PT Premier Doughnut Indonesia (pengelola Krispy Creme).

Konsolidasi ini dilakukan untuk melakukan restrukturisasi bisnis MAPI, mengingat merek yang berada di bawah payung empat anak usaha tersebut cukup berhasil di Indonesia terutama Starbucks dan tercermin dari kontribusi segmen ini yang terus meningkat terhadap pendapatan keseluruhan MAPI.

Di lain sisi, Starbucks benar-benar kena imbas perang Israel dan Palestina. Brand kopi terbesar di dunia asal Amerika Serikat (AS) ini disebut-sebut mendukung Israel.

Selain saham Starbucks anjlok di AS, sejumlah outlet Starbucks kini sepi pengunjung di dua titik ibu kota dan kota penyangga.

Namun, pihak Starbucks Indonesia menyatakan tidak mengikuti langkah Starbucks di AS dan juga telah mengutuk tindakan teror.

“Starbucks kembali menyampaikan simpati terdalam kami kepada mereka yang terbunuh, terluka, terlantar, dan terkena dampak dari aksi teror yang keji dan tidak dapat diterima, meningkatnya kekerasan, dan kebencian terhadap orang-orang tak berdosa di Israel dan Gaza” bunyi pernyataan resmi Starbucks dalam pernyataan 11 Oktober 2023.

“Sebagai penegasan, kami dengan tegas mengutuk tindakan terorisme, kebencian, dan kekerasan ini, dan tidak setuju dengan pernyataan dan pandangan yang diungkapkan oleh Workers United dan para anggotanya,” papar manajemen Starbucks.

CNBC INDONESIA RESEARCH

[email protected]

Sanggahan: Artikel ini adalah produk jurnalistik berupa pandangan CNBC Indonesia Research. Analisis ini tidak bertujuan mengajak pembaca untuk membeli, menahan, atau menjual produk atau sektor investasi terkait. Keputusan sepenuhnya ada pada diri pembaca, sehingga kami tidak bertanggung jawab terhadap segala kerugian maupun keuntungan yang timbul dari keputusan tersebut.

[Gambas:Video CNBC]


Artikel Selanjutnya


Daftar Saham LQ45 Terbaru, GGRM & MAPI Jadi Penghuni Baru

(chd/chd)


Sumber: www.cnbcindonesia.com

Related posts