BUMN Dominasi Penyaluran Kredit, Ini Juaranya Kata Bos OJK

Jakarta, CNBC Indonesia – Otoritas Jasa Keuangan (OJK) mengungkapkan pertumbuhan kredit perbankan melambat per Juni 2023 menjadi 7,76% year on year (yoy) atau sebesar Rp 6.656 triliun. Ini lebih rendah dari bulan Mei sebesar 9,39%, bahkan jauh di bawah target pertumbuhan kredit tahun ini, yakni 10-12%.

Read More

Kepala Eksekutif Pengawas Perbankan OJK Dian Ediana Rae mengungkapkan bahwa pertumbuhan kredit bulan Juni didominasi dengan pertumbuhan tertinggi pada kredit investasi sebesar 9,60% yoy. Sedangkan secara jenis kepemilikan, pertumbuhan kredit didominasi oleh kredit bank Badan Usaha Milik Negara (BUMN).

“Per jenis kepemilikan, pertumbuhan kredit Bank BUMN tumbuh tertinggi yaitu sebesar 8,30 persen yoy,” ujar Dian saat Konferensi Pers Rapat Dewan Komisioner OJK, Kamis (3/8/2023).

Sejumlah bank pelat merah pun telah melaporkan kinerja sepanjang semester I-2023. Di antaranya, ada yang mencatatkan pertumbuhan penyaluran kredit yang sangat kecil. Tetapi ada juga yang pertumbuhannya tinggi di atas rata-rata, sepanjang paruh pertama tahun 2023.

Bank Mandiri

Bank pelat merah PT Bank Mandiri (Persero) Tbk. (BMRI) yang mencatatkan pertumbuhan kredit di atas rata-rata industri, yakni 11,75% yoy menjadi Rp 1.272 triliun pada semester I-2023. Bila dirinci, segmen komersial tumbuh paling kencang, yakni 19,0% yoy. Kemudian diikuti dengan kredit konsumer dan UMKM, masing-masing, 11,7% yoy dan 11,7% yoy. Pada periode yang sama, segmen korporasi hanya tumbuh 5,99% yoy.

Direktur Utama BMRI Darmawan Junaidi mengatakan bahwa pertumbuhan tersebut merata, baik pada wholesale banking bank only dan retail bank only masing-masing sebesar 9,89% dan 11,51%. Hal ini disebut sejalan strategi bank yang berfokus untuk mengoptimalisasi ekosistem nasabah wholesale termasuk business turunannya.

“Di tengah tantangan perlambatan tersebut Bank Mandiri menargetkan pertumbuhan kredit masih di atas pertumbuhan industri sehingga kami mempertahankan corporate guidance untuk pertumbuhan kredit konsol tetap kisaran 10% sampai dengan 12%,” ujarnya pada saat paparan kinerja Bank Mandiri Semester I/2023 secara virtual, Senin (31/7/2023).

BTN

Bank pelat merah PT Bank Tabungan Negara Tbk. (BBTN) atau BTN yang pada semester I-2023 mencatatkan pertumbuhan kredit sebesar Rp 308 triliun tumbuh 7,52%. Pertumbuhan itu turun tipis dibanding pada kuartal I-2023 yang tercatat sebesar 8,16%.

Dari jumlah tersebut KPR Subsidi pada semester I-2023 masih menjadi kontribusi terbesar dengan nilai mencapai Rp 152,17 triliun tumbuh 10,86% dibandingkan periode yang sama tahun lalu senilai Rp 137,25 triliun. Sedangkan KPR Non Subsidi tumbuh 6,49% menjadi Rp 90,83 triliun pada semester I-2023 dibandingkan periode yang sama tahun lalu sebesar Rp 85,30 triliun.

“Kami memacu kredit dengan sangat memperhatikan prinsip kehati-hatian. Rasio NPL Gross kami masih terjaga dengan baik di level 3,66%. Hingga akhir tahun ini kami berharap bisa menurunkan rasio NPL di bawah 3%,” kata Nixon dalam keterangan resminya, Jumat (21/7/2023).

BNI

PT Bank Negara Indonesia Tbk. (BBNI) atau BNI mencatatkan pertumbuhan kredit yang terbilang kecil, yakni sebesar 4,9% dengan besaran Rp 650,8 triliun. Sebelumnya pada kuartal I-2023, bank pelat merah itu mencatatkan pertumbuhan kredit sebesar 7,2% yoy dengan besaran Rp 634,3 triliun.

Direktur Utama BNI Royke Tumilaar menyampaikan bahwa pihaknya akan fokus pada penguatan likuiditas guna menopang akselerasi penyaluran kredit pada semester berikutnya. BNI akan mengoptimalkan pipeline penyaluran kredit, sekaligus mengakuisisi debitur sehat.

“Tentunya ada ruang untuk tumbuh lebih baik lagi dan akan kami akselerasi di semester kedua,” katanya dalam keterangan tertulis, Selasa (25/7/2023).

BRI

Sementara itu, PT Bank Rakyat Indonesia Tbk. (BBRI) atau BRI belum menerbitkan laporan keuangan per 30 Juni 2023.

Namun laporan keuangan bank per 30 Mei 2023 menunjukkan pertumbuhan penyaluran kredit sebesar Rp 1.086,69 triliun. Jumlah ini naik sekitar 10% dari yang setahun sebelumnya sebesar Rp 987,44 triliun.

Total aset BRI pun tercatat meningkat sepanjang enam bulan pertama tahun ini, yakni sebesar Rp 1.631,18 triliun dari yang setahun sebelumnya sebesar Rp 1.523,21 triliun.

[Gambas:Video CNBC]



Artikel Selanjutnya


Big Bank US Nyungsep, Big Bank Indonesia Ikutan Juga

(Zefanya Aprilia/ayh)


Sumber: www.cnbcindonesia.com

Related posts