BUMN Tak Boleh Punya Cucu-Cicit!


Read More

Jakarta, CNBC Indonesia – Calon Presiden Nomor Urut 3 Ganjar Pranowo mengungkapkan perusahaan BUMN seharusnya tidak boleh memiliki cucu hingga cicit perusahaan. Hal ini membuat level of playing field tidak adil dengan pihak swasta.

Hal ini diungkapkan Ganjar saat Dialog Capres Bersama Kadin Menuju Indonesia Emas 2045, di Djakarta Theater, Kamis (11/1/2024). Saat itu Ganjar tengah menjawab pertanyaan dari Waketum Bidang Perdagangan Kadin Juan Permata Adoe mengenai sinergi perusahaan BUMN dan Swasta.

“BUMN boleh punya anak usaha tapi gak boleh punya cucu – cicit, ini kayaknya maksudnya BUMN punya cucu, anak, cicit, canggah, gantung siwur sampai banyak akhirnya swasta tidak punya peran,” kata Ganjar yang direspon meriah para peserta.

Selain itu ganjar juga mengaku sering mendapatkan aduan mengenai pembayaran yang diselesaikan ke pihak swasta dari BUMN.

“Waktu di Jawa Tengah kami sering ngomong. mereka ngadu saja hal-hal sepele (pembayaran) tapi karena sepele itu gak selesai-selesai maka kita harus ngurusin yang sepele, waktu bertemu (Disebut) tunggakan masih banyak,” Kata Ganjar.

Ganjar menjelaskan permasalahan ‘spele’ itu tetap harus diselesaikan jika tak kunjung usai. Sehingga seharusnya pemimpin negara turun untuk menyelesaikan hal ini.

“Suka tidak suka pemimpin tertinggi harus selesaikan,” jelasnya.

Dalam kesempatan yang terpisah Ketua Umum Tim Pemenangan Nasional (TPN) Ganjar – Mahfud, Arsjad Rasjid juga menjelaskan agar perusahaan BUMN merupakan agen perubahan, sehingga seharusnya tidak mematikan. Sehingga bisa kue satu industri tidak hanya dikuasai oleh BUMN dan anak dan cucu perusahaanya.

“Jadi yang diutarakan mas Ganjar harus melihat kembali bagaimana mengembalikan spirit dari BUMN itu sebagai agent of change, sebagai pioneer, jangan sampai nanti udah punya anak-cucu, dan punya lainnya,” kata Arsjad.

Namun ia mengakui bahwa banyaknya anak dan cucu dari perusahaan BUMN bukan disebabkan oleh satu masa pemerintahan.

“Ini saya katakan bukan kesalahan hari ini, ini suatu proses sejarah, proses legacy,” jelasnya.

Kritik Utang BUMN

Sebelumnya, Ganjar juga telah lebih dahulu menyorot kinerja modal dan likuiditas perusahaan BUMN. Sosok calon presiden yang diusung oleh PDI Perjuangan mengatakan sudah banyak BUMN Karya bangkrut karena pembangunan infrastruktur. Menurut Ganjar hal ini juga terjadi karena semua proyek dipegang oleh pelat merah. Alhasil banyak ada sejumlah pihak yang “bermain”.

“Ini yang saya maksud sebagai sesuatu yang prudent. Kita gak boleh ugal-ugalan,” katanya dalam Sarasehan 100 Ekonom 2023 yang diselenggarakan oleh INDEF dan CNBC Indonesia November lalu.

Ganjar menyebut bahwa perusahaan BUMN banyak yang mengandalkan jaring pengaman APBN dan menimbulkan masalah pemerintah yang kemudian harus menyuntik modal.

Ganjar pun menyindir bahwa BUMN yang merugi tidak mendapatkan sanksi. “Ada gak sih penalty buat mereka [BUMN], kalau kamu gak perform, kamu gak gajian?” katanya.

Oleh karena itu, kata Ganjar, nantinya dia akan mengkaji perusahaan-perusahaan BUMN Karya. Dalam hal itu dia akan mengandalkan pasangannya pada Pilpres 2023, Mahfud MD.

Sementara itu, pemerintah telah mengalokasikan anggaran khusus untuk menyelamatkan BUMN karya yang kini hampir karam ditelan utang.

[Gambas:Video CNBC]



Artikel Selanjutnya


9 Gubernur Usai Menjabat, Ada Ganjar & RK! Ini Paling Kaya

(fsd/fsd)


Sumber: www.cnbcindonesia.com

Related posts