Capek Pesta Pora, Harga Emas Mau Slow Dulu Pekan Ini

Jakarta, CNBC Indonesia – Emas bersinar terang pekan lalu. Harga sang logam mulia diperkirakan melandai pada pekan ini karena absennya sentimen penting yang bisa menggerakkan pasar secara signifikan.

Read More

Pada perdagangan terakhir pekan lalu, Jumat (14/7/2023) harga emas di pasar spot ditutup di posisi US$ 1.954,93 per troy ons. Harganya melemah 0,27%.

Harga emas memang melemah pada Jumat kemarin. Namun, secara keseluruhan, emas sangat gemilang pekan lalu.
Dalam sepekan, harga emas terbang 1,59%. Penguatan tersebut adalah yang tertinggi sejak awal April 2023 atau tiga bulan terakhir. Harga emas bahkan mampu mencetak rally panjang lima hari pada pekan lalu.

Emas masih melanjutkan tren pelemahan pada perdagangan hari ini. Pada perdagangan hari ini, Senin (17/7/2023), harga emas di pasar spot berada di posisi US$ 1.953,06 per troy ons. Harganya melemah 0,095%.


Emas bersinar terang pada pekan lalu karena menguatnya keyakinan pasar jika inflasi AS akan jatuh pada Juni. Seperti diketahui, inflasi AS melandai ke 3% (year on year/yoy) pada Juni 2023, dari 4% (yoy) pada Mei.

Laju inflasi AS jauh di bawah ekspektasi pasar yang memproyeksi inflasi Juni sebesar 3,1%. Laju inflasi Juni juga menjadi yang terendah sejak Maret 2021.

Dengan inflasi yang melandai, pelaku pasar kini berekspektasi jika bank sentral Amerika Serikat (AS) The Federal Reserve (The Fed) akan melunak pada September.

Setelah terbang tinggi pekan lalu, harga emas diperkirakan dalam tren stagnan cenderung melemah pada pekan ini.

Pasalnya, tidak ada data penting yang akan dirilis pada pekan ini. The Fed juga akan menjalani ‘blackout period’ pada pekan ini sehingga pelaku pasar tidak bisa mendapatkan petunjuk soal kenaikan suku bunga.
Pelaku pasar kemungkinan ada dalam mood “wait and see’ karena kebijakan The Fed akan diumumkan pada pekan depan (25-26 Juli).

Rilis data pertumbuhan ekonomi China menjadi salah satu dari sentimen yang diharapkan bisa mengerek pergerakan emas.

“Secara keseluruhan, harga emas sepertinya akan melemah tetapi ada peluang untuk kembali ke tren bearish dalam jangka panjang,” tutur analis FX Street.

Emas diperkirakan bergerak dalam rentang titik support US$ 1.920 dan titik resistance US$ 1,970 per troy ons.

CNBC INDONESIA RESEARCH

[email protected]

[Gambas:Video CNBC]


Artikel Selanjutnya


Sudah Ambles 3 Pekan, Harga Emas Diramal Masih Sulit Naik

(mae/mae)


Sumber: www.cnbcindonesia.com

Related posts