Cetak Rekor Demi Rekor Lalu Pesta Pora

Jakarta, CNBC Indonesia – Emas bersinar terang pekan ini hingga menciptakan banyak rekor. Kegemilangan emas tidak bisa dilepaskan dari melandainya inflasi Amerika Serikat (AS).

Read More

Pada perdagangan terakhir pekan ini, Jumat (14/7/2023) harga emas di pasar spot ditutup di posisi US$ 1.954,93 per troy ons. Harganya melemah 0,27%.
Harga emas memang melemah pada Jumat kemarin. Namun, secara keseluruhan, emas sangat gemilang pekan ini dengan mencatatkan beberapa rekor.

Dalam sepekan, harga emas terbang 1,59% pada pekan ini. Penguatan tersebut adalah yang tertinggi sejak awal April 2023 atau tiga bulan terakhir.
Harga emas pada pekan ini juga sempat menyentuh US$ 1.960,19 pada Kamis (13/7/2023). Posisi tersebut adalah yang tertinggi sejak 9 Juni 2023 atau lebih dari sebulan.

Harga emas pada Kamis pekan ini menguat 1,29% sehari yang menjadi penguatan terbesarnya sejak 8 Juni 2023 atau lebih dari sebulan.

Rekor yang dicetak emas lainnya adalah rally lima hari. Harga emas sempat menguat lima hari perdagangan beruntun pada 7-13 Juli 2023.

Pencapaian tersebut adalah yang terbaik sejak pertengahan Mei 2023 atau hampir dua bulan terakhir. Pada period 18-24 Mei 2023, harga emas rally selama lima hari perdagangan beruntun.

Emas bersinar terang sejak pekan lalu karena menguatnya keyakinan pasar jika inflasi AS akan jatuh pada Juni. Ekspektasi pasar akhirnya menjadi kenyataan bahkan lebih baik.

Seperti diketahui, inflasi AS melandai ke 3% (year on year/yoy) pada Juni 2023, dari 4% (yoy) pada Mei. Laju nflasi AS jauh di bawah ekspektasi pasar yang memproyeksi inflasi Juni sebear 3,1%. Laju inflasi Juni juga menjadi yang terendah sejak Maret 2021.

Secara bulanan (month to month/mtm), inflasi AS melandai mencapai 0,2% dari 0,1% pada bulan Mei. Inflasi tersebut juga jauh di bawah ekspektasi pasar yang memproyeksi inflasi akan ada di angka 0,3%.

Sementara itu, inflasi inti AS mencapai 4,8% (yoy) pada Juni 2023, dari 5,3% (yoy) pada bulan sebelumnya. Secara bulanan, inflasi inti mencapai 0,2% (mtm) pada Juni tahun ini, lebih rendah dibandingkan 0,4% pada Mei.

Inflasi inti jauh di bawah ekspektasi pasar yang memproyeksi inflasi inti di angka 5% (yoy) dan 0,3% (mtm).

Dengan inflasi yang melandai, pelaku pasar kini berekspektasi jika bank sentral AS The Federal Reserve (The Fed) akan melunak.

Pasar memang masih berekspektasi jika The Fed akan menaikkan suku bunga sebesar 25 bps pada akhir bulan ini menjadi 5,25-5,5%.

CME FedWatch Toolmemperkirakan kemungkinan The Fed menaikkan suku bunga pada Juli menjadi 96,1%, meningkat dibandingkan sehari sebelumnya yang di angka 94%.

Ekspektasi naik setelah data University of Michigan consumer sentiment AS membaik menjadi 72,6 pada Juli 2023. Indeks berada di level tertingginya sejak September 2021.

Jumlah pegawai yang mengajukan klaim pengangguran juga menurun menjadi 237.000 pada pekan yang berakhir pada 8 Juli, dari 250.000 pada pekan sebelumnya.

Dua faktor ini menjadi sinyal jika inflasi AS bulan ini bisa jadi tidak akan turun sekencang pada Juni 2023. Artinya, sangat besar kemungkinan bank sentral AS The Federal Reserve (The Fed) akan mengerek suku bunga pada 25-26 Juli mendatang.

Dua faktor ini pula yang membuat emas melemah pada Jumat kemarin.
Kendati The Fed diproyeksi mengerek suku bunga pada Juli tetapi pasar meyakini kenaikan tersebut akan menjadi yang terakhir.

“Dengan inflasi Julni yang turun tajam maka ekspektasi kenaikan dua kali beruntun menjadi lebih kecil. Ini yang membantu harga emas melonjak. Jika The Fed sudah menyatakan akan menghentikan kenaikan maka emas bisa semakin melonjak,” tutur analis RJO Futures, dikutip dari Daniel Pavilonis, dikutip dari Reuters.

Salah satu penopang gerak emas juga datang dari melemahnya dolar AS. Indeks dolar terjun bebas ke level 99,97 pada pekan ini. Posisi tersebut adalah yang terendah sejak pertengahan April tahun lalu.

Dolar AS yang melemah membuat emas lebih terjangkau sehingga emas menjadi incaran lagi.

CNBC INDONESIA RESEARCH

[email protected]

[Gambas:Video CNBC]


Artikel Selanjutnya


Sudah Ambles 3 Pekan, Harga Emas Diramal Masih Sulit Naik

(mae/mae)


Sumber: www.cnbcindonesia.com

Related posts