Citi Indonesia Bukukan Laba Rp1,2 T, Kredit Tumbuh 10,4%

Jakarta, CNBC Indonesia – Citibank, N.A., Indonesia (Citi Indonesia) membukukan Laba Bersih sebesar Rp 1,2 triliun pada semester I-2023. Jumlah ini meningkat sebesar 54% dibandingkan periode yang sama tahun lalu.

Read More

Menurut CEO Citi Indonesia Batara Sianturi, peningkatan ini terutama disebabkan oleh meningkatnya pendapatan bunga bersih yakni. Sementara itu, portofolio pinjaman Citi Indonesia tumbuh sebesar 10,4% menjadi Rp 43,2 triliun, ini terutama ditunjang oleh pertumbuhan portofolio kredit dari lini bisnis Institutional Banking. Pertumbuhan ini terjadi di kala kredit perbankan nasional melesu, terutama disebabkan oleh kredit korporasi.

Selama semester pertama tahun ini, jumlah kredit Institutional Group meningkat sebesar 12,7%, dengan sektor penyumbang terbesar berasal dari manufaktur, keuangan dan asuransi. Batara mengungkapkan sepanjang paruh pertama tahun ini, Citi terlibat dalam beberapa transaksi penting, seperti bertindak sebagai Joint Global Coordinator dan Joint Lead Manager dalam penerbitan obligasi hijau (green bond) perdana untuk PT Pertamina Geothermal Energy Tbk. (PGEO) senilai USD 400 juta dengan tenor 5 tahun di Mei 2023.

Selain itu, Citi juga berpartisipasi sebagai arranger dalam penyediaan kredit hijau (green loan) perdana senilai USD 750 juta dengan tenor lima tahun untuk PT Perusahaan Listrik Negara (Persero) (PT PLN) pada April 2023.

Global Subsidiaries Group juga membukukan pertumbuhan pendapatan yang kuat sebesar 14% di semester pertama tahun 2023. Selain itu, Citi Commercial Bank membukukan pertumbuhan pendapatan sebesar 28% sepanjang kuartal kedua 2023.

Batara menyebut Bisnis Treasury and Trade Solutions (TTS) kami juga mencatatkan pertumbuhan di kuartal kedua tahun ini. Volume transaksi juga meningkat, baik untuk mata uang lokal maupun asing, dengan pertumbuhan yang stabil dari simpanan pihak ketiga sebesar 22%.

“Seiring dengan pertumbuhan kami yang didukung oleh platform digital untuk memfasilitasi transaksi antara eksportir, importir, pemasok dan pembeli, bisnis Trade Finance kami juga membukukan pertumbuhan sebesar 16%,” katanya saat pemaparan kinerja semester I-2023, di Fairmont Jakarta, Kamis (10/8/2023).

Sementara itu, Citi mencatatkan Rasio Kecukupan Likuiditas (LCR) semester I-2023 berada di tingkat 297% dan Rasio Pendanaan Stabil Bersih (NSFR) 136%, keduanya di atas ketentuan minimum. Pada permodalan, Citi Indonesia juga mencatatkan Rasio Kewajiban Penyediaan Modal Minimum (KPMM) sebesar 28,7%.

Pada kualitas aset, Citi Indonesia mencatatkan Rasio Non-Performing Loan (NPL) gross tercatat stabil di 2,9% dan NPL Net yang sebesar 0,3%.

[Gambas:Video CNBC]



Artikel Selanjutnya


Laba BCA Naik 43% Jadi Rp 11,5 T di Kuartal-I 2023

(fsd/fsd)


Sumber: www.cnbcindonesia.com

Related posts