Citi Mau PHK Massal Bulan Depan, Citi Indonesia Buka Suara

Jakarta, CNBC Indonesia – Raksasa perbankan Amerika Serikat (AS) Citigroup sedang memilah staf yang masuk dalam daftar pemutusan hubungan kerja (PHK) massalnya. Rencana PHK yang akan dilakukan bulan November nanti akan menjadi salah satu reorganisasi terbesar perusahaan dalam beberapa dekade terakhir.

Read More

Hal itu disebutkan dalam memo manajemen Citi kepada stafnya pada Rabu, (5/10/2023) waktu setempat. Diketahui, Citi memiliki 240.000 karyawan pada akhir kuartal kedua, lebih besar ketimbang jumlah karyawan di Bank of America yang berjumlah sekitar 216.000 orang dan Wells Fargo yang masing-masing berjumlah 234.000 orang, pemberi pinjaman terbesar kedua dan keempat di AS.

Lantas, bagaimana dengan Citibank, N.A., Indonesia (Citi Indonesia)? Puni Ayu Anjungsari selaku Country Head of Public Affairs, Citibank, N.A., Indonesia menyampaikan bahwa perubahan pada struktur global Citi merupakan “langkah logis” berikutnya.

“Perubahan pada struktur global kami ini merupakan langkah logis berikutnya untuk mewujudkan strategi kami menjadi mitra perbankan terkemuka bagi institusi dengan kebutuhan lintas negara,” kata Puni saat dihubungi CNBC Indonesia, Jumat (6/10/2023).

Menurutnya, model organisasi Citigroup yang baru akan memastikan koordinasi yang kuat di seluruh jaringan globalnya. Itu dengan kemampuan untuk mengambil keputusan lebih cepat, meningkatkan akuntabilitas, dan menyampaikan kemampuan Citi secara dinamis kepada klien.

Puni tidak menampik atau menyebutkan apakah Citi Indonesia juga akan ikut melakukan reorganisasi. Tetapi ia mengatakan Indonesia tetap menjadi pasar penting bagi raksasa perbankan itu.

“Indonesia, dimana Citi telah beroperasi selama lebih dari 55 tahun – tetap merupakan pasar yang penting. Kami akan terus menawarkan layanan Citi yang lengkap dan mendalam kepada klien kami di Banking, Services dan Markets,” jelas Puni.

Seperti diketahui, sebelumnya Citigroup mengumumkan akan menjual bisnis konsumer di Indonesia, Malaysia, Thailand, dan Vietnam kepada UOB. Dampak dari transaksi tersebut, diperkirakan 5.000 karyawan Citi di empat negara tersebut akan dipindah ke UOB.

Aksi penjualan ini sesuai dengan strategi global Citigroup Inc. yang menetapkan hanya beberapa bisnis consumer dan retail di luar Amerika Utara yang akan tetap beroperasi, antara lain di Hong Kong, Singapura, Inggris, dan Timur Tengah.

Direktur Wholesale Banking UOB Indonesia Harapman Kasan menyebut nilai akuisisi UOB Group terhadap bisnis consumer banking Citigroup di keempat negara tersebut sebesar S$ 4 miliar hingga S$ 5 miliar atau sebesar Rp 45,09 triliun hingga Rp 56,36 triliun.

[Gambas:Video CNBC]


Artikel Selanjutnya


Akuisisi Consumer Banking Citi oleh UOB Rampung Semester 2

(fsd/fsd)


Sumber: www.cnbcindonesia.com

Related posts