Crazy Rich China Kuasai Ratusan Ribu Hektare Lahan di AS, Ini Sosoknya


Read More

Jakarta, CNBC Indonesia – Miliarder Tiongkok Tianqiao Chen menjadi pemilik tanah individu terbesar ke-82 di AS menurut edisi terbaru The Land Report. Setidaknya, Chen memiliki 198.000 hektar lahan hutan di Oregon tengah.

Lahan ini ia beli melalui kelompok investasinya, Shanda Asset Management. Permohonan hibah pada tahun 2018 mengatakan perusahaan tersebut memiliki setidaknya 196.000 hektar tanah, dengan sebagian berbatasan dengan Hutan Nasional Deschutes dekat kota Bend.

Mengutip Business Insiders, Chen memperoleh tanah tersebut pada tahun 2015 seharga $85 juta, atau $430 per hektar. Meski demikian, Business Insider tidak dapat memverifikasi informasi ini secara independen.

Chen membeli tanah tersebut dari Fidelity National Financial Ventures melalui perusahaan investasi Whitefish Cascade Forest Resources, menurut The Land Report dan Deschutes Land Trust, yang melakukan pekerjaan konservasi di Oregon tengah.

Tanah tersebut saat ini dimiliki oleh Shanda Asset Management, kata The Land Report, mengutip catatan pajak Oregon. Deschutes Land Trust mengatakan bahwa Whitefish Cascade sebelumnya berganti nama menjadi Shanda Asset Management.

Permohonan hibah tersebut dilengkapi dengan peta tanah Shanda Asset Management. Dikatakan bahwa lahan tersebut “sangat populer” di kalangan pemburu, pejalan kaki, pemetik jamur, dan pengendara sepeda gunung dan spesies di lahan tersebut termasuk rusa, rusa, beruang, dan kalkun.

Laporan Tanah menyebutkan bahwa Chen juga memiliki sekitar 500.000 hektar lahan hutan di Ontario, Kanada. Shanda Asset Management mengatakan di situs webnya bahwa mereka telah mengakuisisi 700.000 hektar lahan hutan yang sebagian besar berada di Oregon dan Ontario.

“Aksi beli tersebut untuk mendiversifikasi kepemilikannya dan melindungi serta menjaga sumber daya alam,” sebagaimana disebutkan dalam laporan tersebut.

Punya banyak lahan di AS, lantas siapakah sosok Tianqiao Chen?

Jadi Miliarder Sejak 30 Tahun

Chen berhenti dari pekerjaannya di sebuah perusahaan sekuritas untuk mendirikan perusahaan game online Shanda Interactive Entertainment pada tahun 1999 bersama istrinya, Chrissy, dan adik laki-lakinya.

Chen mencatatkan perusahaannya di Nasdaq pada tahun 2004 sebelum menjadikannya perusahaan swasta lagi pada tahun 2012. Bloomberg melaporkan bahwa Chen menjadi miliarder pada usia 30, namun kemudian menghilang dari pandangan publik karena masalah kesehatan.

Shanda Asset Management adalah cabang dari Shanda Group, sebuah perusahaan investasi. Selain tanah di Oregon dan Ontario, Shanda Asset Management memiliki real estat di Tiongkok.

[Gambas:Video CNBC]


Artikel Selanjutnya


Rupiah Makin Ambruk, Dolar Kian Dekati Rp 15.400

(ayh/ayh)


Sumber: www.cnbcindonesia.com

Related posts