Daftar Saham Cuan & Boncos Sepekan, Pegang Ini Auto Kaya

Jakarta, CNBC Indonesia – Pada perdagangan Jumat (25/8/2023) pasar saham Indonesia (IHGS) di tutup melemah 0,06% di level 6.895,44. Penurunan tersebut karena para pelaku pasar cenderung masih wait and see menanti pidato Ketua bank sentral Amerika Serikat (AS), Federal Reserve (The Fed) di Simposium Jackson Hole.

Read More

Namun, dalam sepekan IHSG telah mengalami kenaikan 0,52%. Kenaikan IHSG dalam sepekan di dorong oleh beberapa saham yang mengalami kenaikan signifikan, salah satunya perusahaan BUMN keenam yakni PT Garuda Indonesia (Persero) Tbk (GIAA).


Beberapa wilayah Indonesia sedang mengalami polusi udara yang buruk. Namun justru saham transportasi PT Garuda Indonesia (Persero) Tbk (GIAA) belum terkena dampak yang begitu signifikan saat ini. Harga sahamnya justru melesat 50% dalam sepekan.

Kenaikan saham GIAA karena isu merger. Garuda berencana akan dimerger bersama dengan Citilink dan Pelita Air.

Top gainer selanjutnya, datang dari PT Pantai Indah Kapuk Dua Tbk (PANI). Kenaikan saham PANI dalam sepekan karena Perseroan akan melakukan aksi korporasi. Perseroan berencana melaksanakan penambahan modal dengan hak memesan efek terlebih dahulu atau rights issue.

Perseroan akan menerbitkan sebanyak-banyaknya 8 miliar saham dengan nominal Rp 100 per saham. Namun, Perseroan belum menetapkan harga pelaksanaan dari rights issue tersebut. Perseroan berharap rencana rights issue tersebut dapat berdampak positif bagi pengembangan bisnis perusahaan.

Kenaikan harga saham lainnya datang dari emiten yang belum lama IPO. PT Mutuagung Lestari Tbk (MUTU) resmi melantai di Bursa Efek Indonesia (BEI) pada Rabu (9/8/2023). Usai menjadi perusahaan publik, MUTU berkomitmen meningkatkan kinerja dengan fokus mengembangkan ekonomi hijau, syariah, dan digital.

Perseroan juga menyambut penerapan perdagangan karbon melalui bursa karbon. Perseroan telah menjalani sejumlah skema verifikasi dan validasi di sektor perdagangan karbon.

Emiten lainnya yang belum lama IPO juga mencatatkan kenaikan harga saham yang signifikan. PT Amman Mineral Internasional Tbk (AMMN) berkomitmen menerapkan prinsip Environment, Social, dan Governance (ESG).

Terdapat empat pilar ESG yang menjadi concern perusahaan tambang tembaga dan emas tersebut, yakni memajukan sumber daya manusia (SDM), menjunjung tinggi etika, melestarikan lingkungan, dan mengelola sumber daya.

Selain itu, Perseroan telah menandatangani Fasilitas Pinjaman Perbankan senilai USD 350 juta dengan beberapa bank di Indonesia dan Singapore. Fasilitas tersebut dapat ditarik kapan saja sesuai permintaan anak usaha Perseroan yakni PT Amman Mineral Nusa Tenggara (AMNT). Dana tersebut nantinya dapat digunakan oleh AMNT untuk tujuan perusahaan secara umum, modal kerja, belanja modal, pembayaran biaya, ongkos dan pengeluaran sehubungan dengan fasilitas terkait.

Top gainer lainnya datang dari saham yang pernah tertidur di Rp50 dan kemudian berhasil bangun. Kementerian Perdagangan mengumumkan kebijakan relaksasi untuk ekspor kayu jenis serut S4S dengan izin maksimal ukuran produk kayu yang lebih besar.

Kebijakan tersebut dianggap menguntungkan oleh emiten yang bergerak di bidang kayu termasuk PT Darmi Bersaudara Tbk (KAYU).

Perseroan juga menargetkan pendapatan penjualan mencapai Rp120 miliar hingga akhir tahun. Perseroan mengklaim kinerja KAYU hingga pertengahan Mei dan realisasi target penjualan ekspor di akhir tahun 2023 menunjukkan tren positif.

Selain terdapat lima saham top gainer, terdapat pula lima saham top loser.

Top loser pertama datang dari saham energi yang belum lama melantai di BEI. PT Humpuss Maritim Internasional Tbk (HUMI) dalam sepekan anjlok 19,85%. Perseroan pun belum melaporkan keuangan hingga kuartal II 2023.

Kemudian berdasarkan keterangan resmi HUMI pada Kamis (24/8/2023), HUMI mendirikan perusahaan patungan melalui PT MCS Internasional, anak usaha Perseroan, mendirikan PT McMOL Crewing International, bersama dengan Mitsui O.S.K. Lines Ltd., suatu perseroan yang didirikan berdasarkan hukum negara Jepang.

Nilai transaksi pendirian usaha patungan tersebut yaitu MCSI melakukan penyertaan modal pada PT McMOL Crewing International sebesar Rp9,792 miliar.

Tujuan transaksi tersebut yakni untuk memperluas kegiatan usaha entitas anak usaha Perseroan sebagai penyedia awak kapal khususnya kapal LNG kepada Grup MOL dan Grup Perseroan dengan awak kapal yang berkualifikasi dan menjalankan semua aktivitas yang berkaitan dengan keagenan awak kapal LNG.

Top loser selanjutnya, PT Bintang Samudera Mandiri Lines Tbk (BSML). Diketahui salah satu pengendali saham BSML melepas kepemilikan sahamnya di BSML.

Goldfive Investment Capital (GIC) mulai mengurangi kepemilikan saham Bintang Samudera Mandiri Lines (BSML). Hal itu ditunjukkan dengan melego 100 juta lembar. Transaksi penjualan dilakukan dengan harga pelaksanaan Rp155 per lembar.

Goldfive Capital meraup dana taktis sekitar Rp15,5 miliar. Transaksi tersebut telah dipatenkan pada 11 Juli 2023.

Saham sektor barang konsumen non-primer juga mencatatkan kinerja harga saham yang buruk dalam sepekan. PT Ricky Putra Globalindo Tbk (RICY) telah melaporkan kinerja yang ciamik sepanjang semester I 2023.

Perseroan berbalik menjadi untung senilai Rp 6,33 miliar pada semester I 2023, dibandingkan periode sama tahun lalu dengan rugi Rp 8,13 miliar. Melesatnya kinerja menjadi untung tersebut didukung faktor penurunan beban dan efisiensi perusahaan yang lebih baik.

Namun kenaikan kinerja keuangan Perseroan, belum mampu menahan harga saham RICY untuk tetap berada di posisi tinggi.

Masih dari sektor yang sama, PT Sari Kreasi Boga Tbk (RAFI) juga masuk dalam jajaran top loser sepekan.

RAFI juga mencatatkan kinerja keuangan yang ciamik sepanjang semester I 2023. Laba bersih periode berjalan yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk untuk periode Januari hingga Juni 2023 diraih Rp101,37 miliar naik tajam 1.944% dari laba bersih periode berjalan Rp4,95 miliar pada periode yang sama tahun sebelumnya.

Namun sayangnya kenaikan kinerja keuangan Perseroan, belum mampu menahan harga saham RAFI untuk berada di posisi yang lebih tinggi.

Top loser sepekan terakhir datang dari sektor energi. PT Soechi Lines Tbk (SOCI) diketahui akan melakukan Penambahan Modal dalam rangka Hak Memesan Terlebih Dahulu (HMETD) atau ringht issue sebanyak 1.242.384.000 Saham Baru setara 14,97% dari jumlah saham yang beredar setelah PMHMETD pada nilai nominal Rp100.

Dari hasil right issue ini SOCI akan mendapatkan dana sebanyak-banyaknya sebesar Rp149,086 miliar.

Dana dari hasil right issue tersebut akan digunakan untuk memperkuat struktur permodalan, akan meningkatkan kemampuan kas, dan menurunkan liabilitas.

Sanggahan: Artikel ini adalah produk jurnalistik berupa pandangan CNBC Indonesia Research. Analisis ini tidak bertujuan mengajak pembaca untuk membeli, menahan, atau menjual produk atau sektor investasi terkait. Keputusan sepenuhnya ada pada diri pembaca, sehingga kami tidak bertanggung jawab terhadap segala kerugian maupun keuntungan yang timbul dari keputusan tersebut.

CNBC Indonesia Research

[Gambas:Video CNBC]



Artikel Selanjutnya


Cek! Deretan Saham yang Bisa Bikin Auto Kaya Dalam Sepekan

(saw/saw)


Sumber: www.cnbcindonesia.com

Related posts