Deretan Saham Cuan & Boncos Pekan Ini, Ada Punya Anda?

Jakarta, CNBC Indonesia – Sejumlah saham berhasil membukukan kinerja yang cemerlang sepanjang pekan ini, seiring positifnya Indeks Harga Saham Gabungan. Namun, tidak sedikit pula yang merosot tajam di pekan ini.

Read More

Berikut deretan saham tercuan pada pekan ini.


Emiten Emiten perbankan PT Bank Nationalnobu Tbk (NOBU) menjadi saham yang paling ‘cuan’ di pekan ini, yakni meroket 58,37%.

Pada perdagangan Jumat (1/9/2023) akhir pekan ini, saham NOBU ditutup melonjak 2,19% ke Rp 700/saham.

Melesatnya saham NOBU terjadi di tengah huru-hara proses merger dengan emiten perbankan Grup MNC yakni PT Bank MNC Internasional Tbk (BABP).

Ada rumor bahwa merger BABP-NOBU berpotensi batal karena keduanya dilaporkan telah memenuhi ketentuan modal inti Rp 3 triliun yang diwajibkan Otoritas Jasa Keuangan (OJK)

Untuk diketahui, kedua bank memang telah memenuhi modal inti minimum. Pada April lalu, BABP mengumumkan telah memenuhi modal inti mencapai Rp 3,3 triliun. Sementara NOBU tercatat telah memenuhi modal inti Rp 3 triliun.

Namun, dari pihak Otoritas Jasa Keuangan (OJK) masih menginginkan proses merger keduanya tetap dilanjutkan.

Kepala Eksekutif Pengawas Perbankan OJK, Dian Ediana Rae menyatakan, meskipun kewajiban pemenuhan modal inti minimal Rp 3 triliun kedua bank telah terpenuhi, tetapi merger tetap harus berjalan sesuai komitmen kedua bank/pemegang saham pengendali terakhir (PSPT).

“Merger Nobu dan MNC adalah wujud komitmen dari pemegang saham kedua bank tersebut secara B2B (business-to-Business) dalam rangka mendukung konsolidasi dan penguatan industri perbankan sehingga merger tersebut mesti terwujud dengan baik sesuai rencana (point-of-no-return),” kata Kepala Eksekutif Pengawas Perbankan OJK Dian Ediana Rae, menjawab pertanyaan Rapat Dewan Komisioner (RDKB) OJK April 2023, Kamis (8/6/2023).

Otoritas Jasa Keuangan (OJK) juga memastikan bahwa proses merger antara BABP dan NOBU bisa rampung. Sebab, proses konsolidasi ini bukan merupakan paksaan dari otoritas tetapi merupakan keputusan sukarela dari dua bank milik dua konglomerat kelas kakap itu.

Selain saham NOBU, ada emiten distributor beras dan juga pengolahan beras yakni PT Buyung Poetra Sembada Tbk (HOKI) yang terbang 56,41% sepanjang pekan ini. Namun pada perdagangan Jumat kemarin, saham HOKI ditutup melemah 0,81% menjadi Rp 122/saham.

Saat ini, HOKI melalui anak usahanya yakni PT Hoki Distribusi Niaga (HDN) tengah melakukan penandatanganan nota kesepahaman (Memorandum of Understanding/MoU) pembentukan usaha bersama (joint venture/JV) bersama PT Gita.

Kerja sama kedua pihak itu dalam rangka membangun pabrik beras sehat yang rencananya akan mulai beroperasi di awal 2025.

Direktur PT Buyung Poetra Sembada Tbk, Budiman Susilo menyampaikan, rencana pembangunan oabrik baru khusus untuk beras sehat ini diharapkan menujang target kinerja HOKI.

Penandantanganan MoU ini masih tahap awal dan akan dilanjutkan dengan pembentukan usaha patungan secara formal.

“Rencana ini diharapkan akan menunjang target HOKI yang akan terus tumbuh dengan ditunjang empat sektor bisnis grup HOKI, yaitu Bisnis beras Topi Koki, Bisnis FMCG Daily Meal melalui HDN, Bisnis investasi melalui PT Hoki Investasi Sejati (HIS) serta Bisnis Energi Terbarukan melalui PT Buyung Poetra Energi (BPE),” ujar Budiman dalam keterangan resmi, Kamis (31/8/2023).

Asal tahu saja, proses transformasi bisnis yang dimulai HOKI dengan diversifikasi produk Perseroan ke sektor FMCG (fast-moving consumer goods) melalui HDN semakin menunjukkan perkembangan yang positif dalam setahun terakhir.

Penjualan Daily Meal sebagai produk FMCG Perseroan pada Semester I-2023 mencapai Rp 2,2 miliar, tumbuh 5.846% dibandingkan pada semester II-2022 yang sebesar Rp 37 juta.

DailyMeal terbagi menjadi “Daily Meal Rice” berupa beras sehat alternatif yaitu dari beras jagung dan beras singkong, dan “Daily Meal Eats” berupa beras berbumbu instan seperti nasi kebuli, nasi goreng, dan nasi uduk, serta akan meluncurkan varian baru pada semester dua tahun ini.

Selain beberapa saham tercuan pada pekan ini, tentunya ada saham yang koreksinya paling parah pada pekan ini.

Berikut deretan saham terboncos pada pekan ini.


Emiten budidaya dan pengolahan udang serta ikan yakni PT Cilacap Samudera Fishing Industry Tbk (ASHA) menjadi saham yang paling parah koreksinya pada pekan ini, yakni mencapai 54,64%. Pada perdagangan Jumat kemarin, saham ASHA ambles 14,43% menjadi Rp 83/saham. Saham ASHA pun menyentuh auto reject bawah (ARB).

Sementara dalam sepekan, IHSG melesat 1,19% secara point-to-point (ptp). Pada akhir perdagangan pekan ini, IHSG juga ditutup menguat 0,35% ke posisi 6.977,654. Sepanjang pekan ini, IHSG konsisten bergerak di level psikologis 6.900. Bahkan, IHSG sempat menyentuh level psikologis 7.000 pada perdagangan sesi I Rabu pekan ini.

Di tengah penurunan itu, asing masih melakukan penjualan bersih (net sell) mencapai Rp 2,1 triliun di seluruh pasar sepanjang pekan ini.

CNBC INDONESIA RESEARCH

[Gambas:Video CNBC]


Artikel Selanjutnya


Dua Hari di Zona Merah, IHSG Kembali Menguat

(chd/chd)


Sumber: www.cnbcindonesia.com

Related posts