Disentil Erick Thohir, Indonesia Re Buka Suara

Jakarta, CNBC Indonesia – Setelah dipanggil menteri BUMN Erick Thohir, PT Reasuransi Indonesia Utama (Persero) atau Indonesia Re menyelenggarakan Forum Edukasi Keterbukaan Informasi Publik pada Selasa, (23/4/2024).

Forum edukasi ini merupakan hasil kolaborasi antara Indonesia Re dengan Indonesia Financial Group (IFG), dan didukung oleh Perum Bulog, Danareksa, MIND.ID, dan Asabri.

Direktur Utama Indonesia Re Benny Waworuntu mengatakan hal ini merupakan tindak lanjut dari pemanggilan Erick Thohir kepada 6 perusaahaan pelat merah yang rapor keterbukaan publiknya masih ‘merah’.

“Sebetulnya secara secara spesifik bisa jadi iya (tindak lanjut dari pemanggilan itu). Tapi secara umum sebetulnya kita sejak awal memang tidak ada keengganan dari kita ya untuk terbuka,” ungkap Benny saat ditemui usai acara.

Terlepas dari itu, gelaran ini dilakukan untuk mendorong para perusahaan publik melaksanakan keterbukaan informasi sesuai undang-undang 4 tahun 2008.

“Kalau komitmen kita tentunya, nomor satu kita melanjutkan keterbukaan informasi yang selama ini kita lakukan. Kedua, tentunya kita akan menyesuaikan dengan format-format yang dipersyaratkan di Undang-Undang 4 2008 seperti yang diamanatkan,” kata dia.

Sebelumnya, Erick mengungkapkan masih ada enam BUMN yang masih mendapatkan rapor merah dalam keterbukaam informasi publik, salah satunya Indonesia Re.

“Ada enam (BUMN). Inalum, Bulog, Reasuransi, Asabri, BPUI, Danareksa,” ujarnya saat ditemui di Tenis Indoor Senayan Jakarta, Kamis malam (7/3/2024).

Selanjutnya, dirinya akan memanggil manajemen ke-enam perusahaan tersebut untuk meningkatkan dan berbenah dalam memperbaiki perusahaannya ke depan.

“BUMN yang (KIP) masih merah minggu depan dipanggil direksinya, kenapa? apakah memang ingin tertutup,” ungkapnya.

Menurutnya, BUMN harus lebih informatif. Hal ini bagian dari proses check and balance dalam mewujudkan tata kelola perusahaan yang baik.

[Gambas:Video CNBC]

(mkh/mkh)