Ekonomi RI Ditopang Pertambangan, Erick Thohir Bilang Gini

Jakarta, CNBC Indonesia – Produk domestik bruto (PDB) Indonesia saat ini telah mencapai Rp 19.700 triliun dengan sebagian besar merupakan kontribusi sektor tambang.

Menteri BUMN Erick Thohir mengatakan kontribusi pertambangan terhadap PDB senilai Rp 2.300 triliun atau 8,57% dari total PDB. Menurutnya ada sektor lain yang memiliki potensi besar untuk bersaing dengan tambang. 

“Kita lihat tren di UAE, di Saudi, di Qatar, mereka sudah coba migrasi tidak hanya dari sumber daya alam seperti minyak dan tentu gas,” katanya dalam CNBC Indonesia Award 2023, Rabu (13/12/2023).

Negara-negara tersebut telah meningkatkan kontribusi pariwisata terhadap roda perekonomian. Indonesia, kata Erick, memiliki peluang yang serupa. 

Pasalnya saat ini kontribusi pariwisata terhadap PDB masih terbilang rendah atau Rp 701 triliun. Padahal Indonesia memiliki kekayaan sumber daya alam yang dapat menjadi destinasi menarik bagi wisatawan. 

Erick berharap kontribusi pariwisata dapat meningkat ke angka Rp 2.000 triliun atau nomor dua setelah pertambangan. “Yakin pertumbuhan ekonomi dengan growth dari pariwisata dan ekonomi digital ini bisa 6,5%,” katanya. 

Sementara itu, dalam kesempatan terpisah, Erick mengatakan satu tantangan mendorong industri pariwisata saat ini adalah harga tiket pesawat. Salah satu penyebabnya adalah jumlah pesawat belum pulih dibandingkan dengan sebelum pandemi Covid-19.

Sebagai informasi, jumlah pesawat sebelum pandemi Covid-19 sebanyak 750 unit, sedangkan saat ini hanya 450 unit. 

Adapun terkait pariwisata, Presiden Joko Widodo atau Jokowi hendak membuat Indonesia Tourism Fund (ITF) pada 2024. Nantinya LPDP (Lembaga Pengelola Dana Pendidikan) yang akan mengelola uang untuk kegiatan pariwisata ini.

“Kita berharap dari hasil ratas ini segera diterbitkan Perpres di bulan ini sehingga 2024 dana pariwisata bisa segera dioperasikan,” kata Sandiaga usai Rapat Terbatas soal ITF, di Kompleks Istana Kepresidenan, Senin (4/12/2023).

[Gambas:Video CNBC]

(mkh/mkh)