Emas Diborong, Investor Angkat Harga ke Era Awal Perang

Jakarta, CNBC Indonesia – Sinar emas makin benderang. Harga sang logam mulia bahkan kini sudah di atas level psikologis US$ 1.900 per troy ons. Pada perdagangan terakhir pekan ini, Jumat (13/1/2023) harga emas dunia di pasar spot berada di US$ 1.920,48 per troy ons. Harganya menguat 1,25%.

Read More

Harga tersebut juga menjadi yang tertinggi sejak 22 April 2022 atau 8,5 bulan terakhir.

Harga emas masih menguat 1,2% secara point to point dalam sepekan. Dalam lima hari perdagangan, harga emas hanya sekali melemah yakni pada Rabu (11/1/2023). Selebihnya, emas menguat tajam.

Dalam sebulan, harga emas juga melonjak 6,3% sementara dalam setahun melesat 5,7%.



Kembalinya emas ke level psikologis US$ 1.900 per troy ons adalah yang pertama sejak 26 April 2022.

Harga emas yang berada di posisi US$ 1.920 per troy ons pada Jumat kemarin juga mengembalikan pergerakan sang logam mulia ke era perang Rusia-Ukraina. Pada periode tersebut, emas bergerak di kisaran US$ 1.920-1.950 per troy ons.

Perang Rusia-Ukraina yang meletus pada 24 Februari 2022 melambungkan harga emas dari US$ 1.887 per troy ons ke US$ 1.943 per troy ons sehari setelahnya.

Harga emas bahkan sempat mencetak rekor pada 8 Maret 2022 di level US% 2.052 per troy ons pada 8 Maret 2022.  Namun, setelah rekor hingga akhir April, emas lebih banyak bergerak di kisaran US$ 1.920-1.950 per troy ons.

“Rally pada harga emas ditopang oleh laju inflasi yang sejalan dengan konsensus,” tutur analis dari TD Securities, Daniel Ghali, dikutip dari Reuters.

Departemen Tenaga Kerja Amerika Serikat (AS) melaporkan inflasi AS melandai ke 6,5% (year on year/yoy) pada Desember 2022 dari 7,1% (yoy) pada November 2022. Inflasi tersebut adalah yang terendah sejak Oktober 2021.

Secara bulanan (month to month/mtm), AS bahkan mencatatkan deflasi 0,1% pada Desember. Deflasi ini adalah yang pertama kalinya terjadi sejak Mei 2020.

Melandainya inflasi ini tentu saja menjadi kabar positif bagi pelaku pasar emas. Dengan inflasi yang terus melandai, bank sentral AS The Federal Reserve (The Fed) bisa semakin melonggarkan kebijakan moneter mereka.

Proyeksi pelonggaran kebijakan moneter ini membuat dolar jeblok. Indeks dolar anjlok ke 102,204 pada penutupan perdagangan akhir pekan ini, Jumat (13/1/2023). Posisi tersebut adalah yang terendah sejak awal Juni 2022 atau tujuh bulan terakhir.

Melemahnya dolar AS membuat harga emas makin murah sehingga terjangkau untuk investasi.

TIM RISET CNBC INDONESIA

[Gambas:Video CNBC]


Artikel Selanjutnya


Suram, Harga Emas Hari Ini Turun Lagi…


Sumber: www.cnbcindonesia.com

Related posts