Emas Diramal Capai Rp 2 Juta/Gram, Perak Melesat 25% di 2023

Jakarta, CNBC Indonesia – Harga logam mulia menunjukkan kinerja yang cemerlang pada awal 2023. Bahkan, prediksi-prediksi kenaikan tajam pun bermunculan. Harga emas dunia diprediksi bisa menembus US$ 4.000/troy ons atau sekitar Rp 2 juta/gram, sementara perak diprediksi melesat hingga 25%.

Read More

Inflasi tinggi yang melanda berbagai negara sebenarnya menjadi sentimen positif bagi logam mulia. Emas secara tradisional dianggap sebagai aset lindung nilai terhadap inflasi.

Namun, bank sentral yang sangat agresif menaikkan suku bunga membuat harga emas melempem pada tahun lalu. Baru mulai November 2022, harga emas mulai menanjak setelah ada tanda-tanda bank sentral, khususnya Amerika Serikat (AS) atau yang dikenal dengan Federal Reserve (The Fed) mengendurkan laju kenaikan suku bunganya.

Harga emas sejak awal November hingga perdagangan Jumat (20/1/2023) sudah melesat lebih dari 18%, berada di kisaran US$ 1.927/troy ons yang menjadi level tertinggi dalam 9 bulan terakhir.

Di saat yang sama, perak melesat sekitar 25% hingga hari ini di kisaran US$ 24 per ons. Di tahun ini, perak diperkirakan akan menembus lagi US$ 30 per ons, artinya akan ada kenaikan sekitar 25% lagi.

“Melihat historis perak biasanya akan menguat sekitar 20% per tahun di mana terjadi inflasi tinggi. Melihat rekam jejak tersebt, dan harga perak yang relatif lebih murah ketimbang emas, saya tidak akan kaget melihat harga perak mendekati US$ 30 per ons tahun ini, dan itu akan menjadi resisten yang kuat,” kata Jamie Simpson, CEO ABC Bullion, sebagaimana dilansir CNBC International, Kamis (19/1/2023).

Sementara itu, Chief investment officer Swiss Asia Capital, Juerg Kiener, memberikan proyeksi ekstremnya. Menurutnya, harga emas akan terbang hingga US$ 4.000 per troy ons pada 2023.

Proyeksi tersebut didasari adanya resesi serta pelonggaran kebijakan bank sentral Amerika Serikat (AS) atau The Federal Reserve (The Fed).

“Emas tidak hanya akan naik 10-20% tetapi akan sangat tinggi. Harga emas bisa menembus US$ 2.500-4.000 per troy ons pada tahun depan (2023),” tutur Kiener, dikutip dari CNBC International akhir tahun lalu.

Proyeksi ekstrem juga dikeluarkan Saxo Bank. Bank asal Denmark tersebut memproyeksi harga logam mulia akan terbang ke US$ 3.000 per troy ons.

Untuk diketahui satu troy ons setara dengan 31,1 gram. Jika harga emas dunia mencapai besaran US$ 4.000/troy ons, untuk mencari harga per gramnya maka dibagi 31,1. Hasilnya yakni US$ 128,6 per gram.

Dengan asumsi kurs tengah Bank Indonesia pada Kamis 19/1/2023) Rp 15.113/US$, maka harga emas dunia jika dikonversi ke rupiah bisa mencapai Rp 1.946.103/gram.

Artinya, jika harga emas dunia menembus US$ 4.000/troy ons, maka harga emas batangan di dalam negeri bisa mencapai Rp 2 juta/gram.

Tetapi sekali lagi dengan asumsi harga emas dunia benar menembus US$ 4.000/troy ons, serta nilai tukar rupiah masih di atas Rp 15.000/US$.

Pergerakan nilai tukar rupiah juga mempengaruhi harga emas batangan di dalam negeri. Misalnya, jika harga emas dunia US$ 4.000/troy ons, sementara nilai tukar rupiah berada di Rp 14.500/US$, maka harga per gramnya Rp 1.864.700.

Sebagai catatan, ilustrasi tersebut masih hitungan kasar, belum memperhitungkan biaya-biaya lainnya hingga pajak. Sehingga harga emas batangan bisa lebih tinggi lagi.

[Gambas:Video CNBC]


Artikel Selanjutnya


Dolar AS Lagi Lesu, Bikin Harga Perak Menguat Tipis

(pap/pap)


Sumber: www.cnbcindonesia.com

Related posts