Jakarta, CNBC Indonesia – PT Bayan Resources optimis kalau harga batu bara akan membaik di 2024. Hal ini didukung oleh masih tingginya permintaan batu bara di berbagai negara, termasuk di Asia.
Director & Chief Financial Officer of Bayan Resource Alastair Mcleod mengakui bahwa harga batubara memang mengalami penurunan cukup signifikan di 2023, bahkan turun dari level yang sangat tinggi sejak terjadinya ketegangan antara Ukraina dan Rusia.
Melansir Refinitiv, harga batu bara per 5 September 2022 berada di titik tertinggi sepanjang masanya di level US$ 463,75 per ton.
Namun Alastair menegaskan bahwa harga batu bara 2024 tidak akan terpengaruh oleh kondisi yang terjadi di dalam negeri, seperti pemilihan umum dan lain-lain. Oleh karena itu, dia masih tetap optimistis harga batubara dapat membaik.
“Harga batu bara internasional menurut saya tidak terlalu terpengaruh oleh hal-hal yang terjadi di Indonesia, yaitu pemilihan presiden tahun 2024. Oleh karena itu, kami optimis bahwa tahun 2024 akan kembali menjadi tahun yang baik bagi produsen batu bara,” kata dia dalam Road to CNBC Awards 2023 Best Mining Companies, Rabu (29/11/2023).
Di sisi lain meski ada tren pelemahan harga batu bara, Bayan Resources berhasil mencatatkan kinerja positif. Tercatat, pada paruh pertama 2023, Bayan Resources membukukan pertumbuhan produksi dan penjualan batu bara hingga 40% atau sebanyak 24 juta ton.
Bayan Resources juga sukses meningkatkan pendapatan hingga 33,92% dengan laba bersih bertumbuh 13,66% (YoY) menjadi US$ 418,91 juta.
Capaian positif ini didorong oleh beberapa faktor, diantaranya permintaan batu bara yang masih sangat kuat, khususnya di China.
[Gambas:Video CNBC]
Artikel Selanjutnya
Ungkap Jurus Bank Regional Dongkrak Ekonomi Daerah di Sini
(dpu/dpu)
Sumber: www.cnbcindonesia.com
