Emiten Logistik Dapat Kredit Investasi Rp 154,7 M dari OCBC

Jakarta, CNBC Indonesia – Emiten logistik PT Pelayaran Nasional Ekalya Purnamasari Tbk (ELPI) melalui anak usahanya PT Samudera Luas Sejahtera Abadi (SLSA) mengantongi kredit investasi dari PT Bank OCBC NISP Tbk (NISP) dengan plafon sebesar Rp154,7 miliar.

Read More

Pihak ELPI menyebut, plafon kredit itu akan digunakan untuk pengadaan satu unit kapal angkut batu bara jenis Mother Vessel Supramax Size, biaya docking dan pengadaan suku cadang material. SLSA setidaknya perlu merogoh US$10,75 juta untuk pembelian kapal tersebut.

Direktur Utama ELPI Eka Taniputra melihat bahwa langkah ini termasuk strategi ekspansinya untuk masuk ke jasa transhipment atau pengangkutan setelah sebelumnya berkembang di bidang drilling & offshore support service dan tug & barge. Ia percaya diri, kredit ini akan segera terbayarkan.

“Pemenuhan kewajiban atas kredit investasi dapat dipenuhi sendiri dari SLSA dari kontrak selama 10 tahun. ELPI hanya sebagai Corporate Guarantee dalam kredit dengan OCBC. Dan memperkuat posisi ELPI sebagai Corporate dengan brand Total Marine Solution,” kata Eka, dikutip dari keterangan tertulis, Selasa, (27/6/2023).

Lebih detail, Direktur SLSA Rachmat Tri Jaya menambahkan, saat ini SLSA berhasil mendapatkan kontrak jangka panjang selama 10 tahun dengan PT Bumi Nusantara Jaya dengan nilai kontrak seluruhnya sekitar Rp.1,3 triliun.

“Jadi begitu kapal tiba di Indonesia langsung on hire pengangkutan batu bara sekitar 1,1jt matrik ton per tahunnya,” ungkapnya.

Kapal MV Supramax diprediksi diterima SLSA pada bulan Juli. Setelah proses reflagging selesai, kapal angkut batu bara tersebut akan segera melakukan operasional dari Kalimantan Selatan ke Sulawesi Tengah dan Halmahera dengan 53.000 death weight tonnage.

Di tengah fluktuasi harga batu bara, ELPI memilih untuk fokus pada angkutan batu bara dalam negeri yang dilindungi kebijakan Domestic Market Obligation (DMO). Namun, tak menutup kemungkinan ke depannya perseroan akan ikut mengangkut komoditi strategis, salah satunya nikel.

“Hal ini tidak terlepas karena kondisi saat ini demand batu bara masih menjadi andalan bagi sektor kebutuhan energi nasional khususnya memenuhi kebutuhan pembangkit listrik baik untuk PLN maupun smelter termasuk pangsa pasar internasional,” tandas Eka.

Bila merujuk pada laporan keuangan di kuartal I/2023, pendapatan utama ELPI masih didorong oleh pendapatan sewa kapal sebesar Rp210,49 miliar. Adapun total pendapatan ELPI berkisar di angka Rp212,55 miliar.

Perolehan ini mendorong laba ELPI naik 59,2% di kurtal pertama dari 26,61 miliar menjadi Rp44,4 miliar. Meski begitu, beban langsung ELPI tercatat ikut naik signfikan sebesar 76,03% menjadi Rp158,49 miliar dari sebelumnya Rp90 miliar.

[Gambas:Video CNBC]



Artikel Selanjutnya


Kredit Bank Loyo Saat Lebaran 2023, Ga Bahaya Ta?

(mkh/mkh)


Sumber: www.cnbcindonesia.com

Related posts