Gak Ada Obat! Saham-Saham Ini Melejit hingga Lebih dari 40%

Jakarta, CNBC Indonesia – Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) terpantau kembali menguat pada pekan ini, di mana IHSG sudah menguat selama tiga pekan beruntun.

Read More

Sepanjang pekan ini, Indeks bursa saham acuan Tanah Air tersebut menguat 0,18% secara point-to-point (ptp), lebih rendah dari posisi pekan sebelumnya yang menguat 0,35%.

Sementara itu pada perdagangan Jumat (4/2/2023) kemarin, IHSG juga ditutup menguat 0,31% ke posisi 6.911,73. IHSG pun akhirnya kembali diperdagangkan di level psikologis 6.900. Adapun IHSG menyentuh level psikologis 6.900 terakhir pada perdagangan 27 Desember 2022.

Dalam harian sepanjang pekan ini, IHSG cenderung cerah, meski di perdagangan awal pekan ini sempat terkoreksi.

Selama sepekan, nilai transaksi IHSG mencapai Rp 43,3 triliun. Sayangnya, investor asing tercatat masih melakukan aksi jual bersih (net sell) mencapai Rp 714,02 miliar di pasar reguler sepanjang pekan ini.

Menurut data Bursa Efek Indonesia (BEI), setidaknya ada enam saham yang menjadi top gainers sepanjang pekan ini yang mengalami kenaikan signifikan hingga lebih dari 27%.

Berikut daftar saham yang menjadi top gainers pada pekan ini.








Emiten Saham Pekan Sebelumnya Pekan Ini Perubahan
PAM Mineral NICL 186 266 43,01%
Midi Utama Indonesia MIDI 3060 4180 36,60%
Akbar Indo Makmur Stimec AIMS 238 320 34,45%
Radana Bhaskara Finance HDFA 149 198 32,89%
Indo Boga Sukses IBOS 113 146 29,20%
Hetzer Medical Indonesia MEDS 97 124 27,84%

Saham emiten pertambangan nikel yakni PT PAM Mineral Tbk (NICL) memimpin deretan top gainers pada pekan ini, di mana saham NICL melejit 43,01% sepanjang pekan ini.

Pada perdagangan Jumat kemarin, saham NICL ditutup melesat hingga 18,75% ke posisi Rp 266/saham. Nilai transaksi saham NICL pada Jumat kemarin mencapai Rp 72,81 miliar. Sedangkan sepanjang pekan ini, nilai transaksinya mencapai Rp 179,2 miliar.

Selain itu, terdapat juga saham emiten peritel pemilik waralaba Alfamidi yakni PT Midi Utama Indonesia Tbk (MIDI), yang melonjak hingga 36,6% sepanjang pekan ini. Namun pada perdagangan Jumat kemarin, saham MIDI ditutup ambles 6,9% menjadi Rp 4.180/saham.

Informasi saja, MIDI akan melakukan stock split atau pemecahan saham dengan rasio 1:10 dan selanjutnya akan menerbitkan sebanyak 461,17 juta saham baru via right issue atau Hak Memesan Efek Terlebih Dahulu (HMETD).

Untuk itu, perseroan akan meminta restu pemegang saham lewat Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa (RUPSLB) pada 17 Februari mendatang.

Selain beberapa saham berhasil melesat tinggi dan menjadi top gainers pekan ini. Beberapa saham juga ada yang ambles nyaris 30% dan menjadi top losers pekan ini.

Adapun saham-saham berikut yang koreksinya paling parah pada pekan ini.








Emiten Saham Pekan Sebelumnya Pekan Ini Perubahan
Batavia Prosperindo Trans BPTR 204 144 -29,41%
Lavender Bina Cendekia BMBL 99 70 -29,29%
Indah Prakasa Sentosa INPS 640 456 -28,75%
Bangun Karya Perkasa Jaya KRYA 300 214 -28,67%
Indosterling Technomedia TECH 1465 1105 -24,57%
Isra Presisi Indonesia ISAP 88 67 -23,86%

Saham emiten jasa transportasi yakni PT Batavia Prosperindo Trans Tbk (BPTR) memimpin jajaran top losers pada pekan ini. Saham BPTR terpantau ambruk 29,41%.

Pada perdagangan Jumat kemarin, saham BPTR juga ditutup ambles 6,49% ke posisi Rp /144saham dan menyentuh batas auto reject bawah (ARB) kemarin.

Belum diketahui secara pasti penyebab koreksi saham BPTR.

TIM RISET CNBC INDONESIA

[Gambas:Video CNBC]


Artikel Selanjutnya


SLIS Sukses Kasih Cuan Terbesar, Tapi KLIN Paling Boncos

(chd)


Sumber: www.cnbcindonesia.com

Related posts