Gembok Dibuka Saham Sultan Subang ARB! Antrean Jual Rp940 M

Jakarta, CNBC Indonesia – Emiten konstruksi PT Berkah Beton Sedaya Tbk (BEBS) langsung anjlok hingga batas auto reject bawah (ARB) 7% sejak awal sesi perdagangan Selasa (9/5/2023). Investor langsung menjual saham BEBS usai pihak bursa membuka suspensi perdagangan pagi tadi.

Read More

Menurut data Bursa Efek Indonesia (BEI), BEBS ambles 6,72% ke posisi Rp555/saham. Nilai transaksi perdagangan mencapai Rp54,45 juta dengan volume perdagangan 98 ribu saham.

Tekanan jual besar di saham BEBS terlihat dari antrean jual di kolom offer yang mencapai 16,92 juta lot di harga ARB atau setara dengan Rp940,96 miliar.

Sebelumnya, pada 18 Januari 2023, BEI menggembok saham BEBS di pasar reguler dan pasar tunai dalam rangka menjaga perdagangan efek yang teratur, wajar dan efisien.

Pada 3 Mei 2023, emiten milik Asep Sulaeman Sabanda (yang kerap disebut Sultan Subang) tersebut sendiri melakukan paparan publik (public expose) insidentil.

Agenda dalam public expose tersebut di antaranya, telaahan kinerja keuangan dan operasi yang terkini yang dapat diungkapkan; kendala-kendala yang dihadapi, termasuk kondisi ketidakpastian (jika ada); upaya untuk meningkatkan kinerja Perusahaan Tercatat; target kinerja perusahaan tahun berjalan; hingga klafirikasi isu yang beredar di publik.

Menjawab pertanyaan soal rencana ekspansi perusahaan pada 2023 dari peserta paparan publik, manajemen BEBS menjelaskan, perseroan akan terus menjalankan rencana ekspansi yaitu melalui pengembangan dan utilisasi pabrik serta utilisasi anak-anak usaha.

Untuk belanja modal tentunya kami siapkan dari hasil laba bersih tahun 2022 dan penggunaannya akan ditentukan pada saat RUPS, saat ini untuk belanja modal dari internal perusahaan.

Kemudian, manajemen juga mengklarifikasi pertanyaan terkait aksi lego oleh Asep Sulaeman yang beriringan dengan penurunan tajam dan suspensi saham BEBS dari awal Januari hingga sebelum suspensi.

Saham BEBS sendiri sudah anjlok 25,00% selama periode tersebut.

“Sepengetahuan kami, BEI menjalankan prosedurnya dalam rangka menjaga transaksi saham dengan salah satunya melakukan suspensi saham. Adapun alasan suspensi adalah karena hal tersebut. Hingga saat ini bapak Asep Sabanda masih menjadi pemegang saham perseroan,” jelas manajemen BEBS dalam paparan publik sebagaimana terbit di website BEI (4/5).

CNBC INDONESIA RESEARCH

[email protected]

[Gambas:Video CNBC]


Artikel Selanjutnya


Pimpinan Pondok Pesantren Jual Saham Rp 570 M, Ada Apa?

(fsd/fsd)


Sumber: www.cnbcindonesia.com

Related posts