GGRM Kasih Bocoran Dividen Meski Ada Proyek Tol Rp10,25 T


Read More

Jakarta, CNBC Indonesia – PT Gudang Garam Tbk (GGRM) membeberkan kisi-kisi pembagian dividennya ditengah proyek pembangunan Tol Kediri-Tulung Agung dengan modal Rp10,25 triliun.

Direktur dan Sekretaris Perusahaan Gudang Garam Heru Budiman menegaskan, pengeluaran untuk pembangunan tol tersebut tidak akan berdampak kepada proyeksi dividen tahun depan. Dengan kata lain, GGRM akan mempertahankan pembagian dividennya.

“Saya rasa tidak akan langsung terdampak karena proyek tol itu juga. Tidak merupakan suatu pengeluaran yang terjadi sekaligus pengeluaran itu juga terjadi secara bertahap,” tutur Heru pada Public Expose 2023, pada Kamis, (20/11/2023).

Secara historis, GGRM telah membagikan dividen dengan rasio 77% sejumlah R4,3 triliun di tahun buku 2021. Sementara itu, di tahun buku 2022, GGRM telah membagikan dividen dengan rasio 83% sejumlah Rp2,3 triliun.

“Dari sini bisa dilihat bahwa kalau keuangan itu mengizinkan, GGRM tentunya akan tetap membayar dividen,” tambahnya.

Sebagaimana diketahui, GGRM dikabarkan akan memulai pembangunan Jalan Tol Kediri-Tulungagung dengan nilai investasi Rp 10,25 triliun pada kuartal II-2023.

Dilansir dari laman Badan Pengatur Jalan Tol (BPJT) Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR), Gudang Garam telah dinyatakan lolos untuk mengikuti pelelangan pengusahaan Jalan Tol Kediri-Tulungagung.

Untuk pembangunan jalan tol itu, Gudang Garam membutuhkan investasi sebesar Rp 10,25 triliun, tanpa adanya dukungan dari pemerintah yang dijadwalkan dimulai pada kuartal II-2023.

Sebagai informasi saja, Tol Kediri-Tulungagung memiliki panjang 44,51 kilometer. Proyek tersebut merupakan lanjutan dari Jalan Tol Kertosono – Kediri.

Proyek ini juga merupakan Proyek Strategis Nasional sesuai dengan Perpres No. 80 Tahun 2019 tentang Percepatan Pembangunan Ekonomi di Kawasan Gresik – Bangkalan – Mojokerto – Surabaya – Sidoarjo – Lamongan (Gerbangkertosusila), Kawasan Bromo – Tengger – Semeru, serta kawasan Selingkar Wilis dan Lintas Selatan.

Jalan Tol Kediri-Tulungagung direncanakan menjadi bagian dari sistem Jalan Tol Trans Jawa dan akan tersambung pada rencana ruas Jalan Tol Ngawi-Kertosono-Kediri.

Pengusahaan Jalan Tol Kediri-Tulungagung akan dilakukan dengan skema Kerja Sama Pemerintah dengan Badan Usaha (KPBU) dengan skema bangun-guna-serah (BOT) dengan masa konsensi 50 tahun.

[Gambas:Video CNBC]



Artikel Selanjutnya


GGRM Bagi Dividen, Cuan Susilo Wonowidjojo Bikin Kaget

(fsd/fsd)


Sumber: www.cnbcindonesia.com

Related posts