Harga Emas Katanya Kemahalan, Harusnya Berapa?

Jakarta, CNBC Indonesia – Emas berhenti bersinar setelah cemerlang pada akhir pekan lalu. Pada penutupan perdagangan Senin (16/1/2023), emas ditutup melemah 0,12% di posisi US$ 1.918 per troy ons.

Read More

Pada perdagangan hari ini pukul 06:20 WIB, harga emas dunia di pasar spot juga melemah 0,1% ke posisi US$ 1.916,01 per troy ons.

Pelemahan ini berbanding terbalik dengan kinerja emas akhir pekan lalu. Pada perdagangan Kamis dan Jumat pekan lalu, harga emas terbang 2,34%.



Emas bahkan mampu menembus level psikologis US$ 1.900 per troy ons untuk pertama kalinya sejak April 2022.

Analis dari TD Securities dan ANZ mengatakan harga emas melemah karena sudah terlalu overprice. Trader membeli emas secara besar-besaran setelah pengumuman inflasi Amerika Serikat (AS) pekan lalu sehingga harganya di atas seharusnya.

Sebagai catatan, pasar emas langsung bergairah begitu AS mengumumkan jika inflasi mereka melandai ke 6,5% (year on year/yoy) pada Desember 2022 dari 7,1% (yoy) pada November.

Melandainya inflasi ini memberi harapan jika AS The Federal Reserve (The Fed) akan melonggar kebijakan moneternya.

“Permintaan memang masih terus mengalir tetapi harga emas sudah di atas harga seharusnya,” tutur analis TD Securities, dikutip dari Reuters.

Senada, analis dari ANZ juga menilai emas sudah bergerak terlalu jauh dari seharusnya sehingga harganya akan mengalami koreksi.

“Emas seharusnya bergerak di kisaran US$ 1.870-US$ 1.900 per troy ons. Kami memperkirakan akan ada pembalikan arah dari harga yang saat ini,” tutur ANZ, dikutip dari Reuters.

TIM RISET CNBC INDONESIA

[Gambas:Video CNBC]


Artikel Selanjutnya


Breaking News: Harga Emas Meroket 2% Lebih!

(mae/mae)


Sumber: www.cnbcindonesia.com

Related posts