Indeks MSCI Dirombak, RI Tambah 1, Negara Ini Terbanyak

Jakarta, CNBC Indonesia – Morgan Stanley Capital International (MSCI) kembali melakukan rebalancing atas portofolio indeks sahamnya. Emiten di bursa internasional maupun domestik pun ikut terseret perubahan ini.

Read More

Sebagai informasi, MSCI merupakan indeks saham dan obligasi dari lembaga riset sebagai salah satu acuan investor. Indeksi ini banyak digunakan sebagai acuan manajer investasi dunia sebagai dasar pemilihan aset.

Indeks ini terdiversifikasi pada banyak aset di seluruh dunia pada emiten yang memiliki kesesuain kriteria. Pelaksanaan perubahan konsituen (rebalancing) ini akan terlaksana pada 31 Mei 2023.

Kali ini, MSCI merombak indeks global secara keseluruhan. Terdapat beberapa negara yang mengalami penambahan dan pengurangan jumlah emitennya.
Penambahan emiten dalam indeks MSCI menandakan adanya prospek, sedangkan penghapusan dari indeks mengindikasikan perusahaan tersebut tidak lagi sesuai kategori MSCI.

Asia Pasifik

Perombakan MSCI paling signifikan terlihat di bursa Asia Pasifik, khususnya China. Negeri tirai bambu ini mengalami penambahan 53 emiten masuk dalam portfolio dan 13 didepak. Korea mendapat penambahan 4 emiten dan penghapusan 4 emiten. India menambah dan menghapus 3 emiten. Indonesia menambah satu emiten dan tidak ada yang didepak.

Amerika Serikat menambah 8 dan mendepak 7 emiten. Kemudian di Eropa, Timur Tengah, dan Afrika, MSCI terlihat agresif terhadap United Kingdom dengan penambahan 1 emiten dan tidak melakukan pengurangan. Turki, Arab Saudi, dan Qatar menambah 1 emiten dan tidak mengurangi.
Negara selanjutnya adalah Amerika Serikat dengan penambahan 8 emiten dan 7 emiten didepak.

Berikut adalah penambahan emiten menarik yang masuk indeks MSCI, GoTo Gojek Tokopedia (Indonesia), Kawasaki Kisen Kaisha (Jepang), Saudi Aramco Base Oil Co (Arab Saudi), Dukhan Bank (Qatar), Hyatt Hotels (Amerika Serikat).

Emiten yang didepak diantaranya Monde Nissin Corp (Filipina), Adani Total Gas dan Adani Transmission (India), Credit Suisse (Switzerland), First Intl Bank Israel 5 (Israel), First Republic Bank (Amerika Serikat).

MSCI terlihat melakukan pengurangan emiten perbankan yang sedang mengalami krisis akibat kenaikan suku bunga. Secara year to date (YTD), First Republic anjlok 99,65%, Credit Suisse merosot 73,79%, dan First Intl Bank Israel terkoreksi 0,22%.

Selain itu, terdapat nama Adani yang sempat menduduki posisi kedua sebagai orang terkaya ke-2 dunia. Namun, tidak berlangsung lama kekayaan Adani langsung merosot hingga triliunan. Secara YTD, Adani Total Gas merosot 77,12% dan Adani Transmission anjlok 65,65%.

Sedangkan, perusahaan-perusahan yang masuk indeks MSCI cenderung mengalami penguatan harga secara YTD. Emiten teknologi Indonesia yang masuk indeks MSCI menguat 26,88%. Kawasaki Kisen Kaisha naik 29,35%. Saudi Aramco Base Oil Co naik 32,91%, Dukhan Bank menguat 14,30%, Hyatt Hotels melesat 26,69%.

[Gambas:Video CNBC]


Artikel Selanjutnya


Kisah GOTO, Dari IPO Terbesar Hingga Gelar Decacorn Terhempas

(mza/mza)


Sumber: www.cnbcindonesia.com

Related posts