Inflasi Jepang Jadi Perhatian, Bursa Asia Dibuka Merana Lagi


Read More

Jakarta, CNBC Indonesia Mayoritas bursa Asia-Pasifik kembali melemah pada awal perdagangan Jumat (24/11/2023), karena minimnya sentimen pasar dari Amerika Serikat (AS), karena sedang libur Thanksgiving sehingga investor di Asia-Pasifik memfokuskan perhatiannya di kawasan tersebut.

Per pukul 08:30 WIB, hanya indeks Nikkei 225 Jepang dan ASX 200 Australia yang menguat pada pagi hari ini. Nikkei melesat 0,83% sedangkan ASX 200 menguat 0,39%.

Sedangkan sisanya kembali melemah. Indeks Hang Seng Hong Kong ambles 1,02%, Shanghai Composite China turun 0,19%, Straits Times Singapura terpangkas 0,17%, dan KOSPI Korea Selatan terkoreksi 0,15%.

Dari Jepang, inflasinya pada periode Oktober 2023 kembali mengalami kenaikan, memperkuat pandangan investor bahwa inflasi yang tinggi dapat mendorong bank sentral Jepang (Bank of Japan/BOJ) untuk mengurangi stimulus moneter dalam waktu dekat.

Inflasi konsumen (consumer price index/CPI) Jepang pada bulan lalu naik menjadi 3,3% secara tahunan (year-on-year/yoy), dari sebelumnya pada September lalu sebesar 3%. Angka ini juga lebih tinggi sedikit dari perkiraan pasar yang tumbuh sebesar 3,2%.

Sedangkan secara bulanan (month-to-month/mtm), CPI Negeri Sakura juga naik menjadi 0,7%, dari sebelumnya pada September sebesar 0,3% dan prediksi pasar sebesar 0,4%.

Adapun CPI inti, yang tidak termasuk biaya makanan segar yang fluktuatif, naik 2,9% (yoy) pada Oktober lalu, dari sebelumnya sebesar 2,8%, namun lebih rendah sedikit dari prediksi pasar sebesar 3%.

Hal ini menandakan bahwa tingkat inflasi Jepang telah berada di atas target inflasi BoJ sebesar 2% selama 19 bulan berturut-turut.

Namun, BoJ menegaskan bahwa tekanan biaya sebagian besar didorong oleh harga komoditas global yang lebih tinggi dan melemahnya yen, bukan merupakan tanda kenaikan harga berkelanjutan yang disebabkan oleh penguatan harga. permintaan domestik dan pertumbuhan upah.

“Saya memperkirakan bank sentral akan mengakhiri suku bunga negatif dan menghapus kontrol imbal hasil pada awal April 2024 ketika mereka melihat hasil perundingan upah antara pekerja, manajemen, dan langkah yang sedang berlangsung di antara perusahaan-perusahaan untuk membebankan biaya,” kata Yoshimasa Maruyama, kepala ekonom pasar. di SMBC Nikko Sekuritas, dikutip dari CNBC International.

Banyak analis melihat kebijakan pengendalian imbal hasil sudah ‘ketinggalan zaman’ karena BoJ telah membuat target imbal hasil 10 tahun menjadi lebih fleksibel, sehingga imbal hasil JGB mendekati 1%.

Dengan tekanan inflasi yang tampaknya lebih keras dari yang diharapkan, spekulasi berkembang bahwa BoJ mungkin perlu segera mengakhiri kebijakan suku bunga negatif serta pengendalian kurva imbal hasil, yang menetapkan batas 0% untuk imbal hasil obligasi 10 tahun.

Di lain sisi, bursa Asia-Pasifik yang cenderung melemah terjadi di tengah minimnya sentimen dari bursa saham AS, Wall Street, karena sedang libur Hari Thanksgiving.

Saat bursa Wall Street libur, investor akan cenderung mengalihkan perhatiannya ke pasar saham Eropa dan Asia-Pasifik.

Di Eropa, sebagian besar menguat karena pelemahan data tenaga kerja akibat penurunan aktivitas bisnis.

Pasar Eropa kompak di zona hijau dengan indeks Dax ditutup menguat 0,23% di level 15.994,73, FTSE 500 naik 0,19% di level 7.483,58, CAC terapresiasi 0,24% di level 7.277,93, dan STOXX600 meningkat 0,27% ke level 458,47.

Saham Eropa ditutup sedikit lebih tinggi pada perdagangan Kamis kemarin, karena investor terus mencari arah suku bunga ke depan dan pasar AS ditutup, sehingga pelaku pasar memilih opsi berdagang di pasar Eropa.

Data di kawasan Eropa menunjukkan lapangan kerja turun untuk pertama kalinya dalam hampir tiga tahun terakhir. Pelemahan terjadi seiring aktivitas bisnis terus menurun, meskipun kontraksi ekonomi membaik dari segi output dan bisnis baru.

Di lain sisi, investor juga mengamati hasil pemilu Belanda setelah exit poll menunjukkan populis sayap kanan Geert Wilders berada di jalur kemenangan dramatis dengan Partai Kebebasan yang dipimpinnya.

CNBC INDONESIA RESEARCH

[Gambas:Video CNBC]


Artikel Selanjutnya


Kekhawatiran Mulai Mereda, Bursa Asia Mulai Menghijau Lagi

(chd/chd)


Sumber: www.cnbcindonesia.com

Related posts