Inflasi RI Sesuai Target Bikin Rupiah Menguat, Dolar Turun ke Rp15.695


Read More

Jakarta, CNBC Indonesia – Rupiah menguat terhadap dolar Amerika Serikat (AS) saat inflasi Indonesia yang diumumkan Badan Pusat Statistik (BPS) masih berada dalam rentang target pemerintah.

Dilansir dari Refinitiv, rupiah ditutup menguat 0,1% di angka Rp15.695/US$. Apresiasi ini memutus tren pelemahan yang terjadi selama lima hari beruntun.

Sedangkan secara mingguan, mata uang Garuda masih mengalami pelemahan sebesar 0,67%.

Sementara DXY pada pukul 14:56 WIB turun di angka 104,13 atau turun tipis 0,02%. Angka ini lebih rendah jika dibandingkan dengan penutupan perdagangan kemarin yang berada di angka 104,15.



Hari ini, BPS mengumumkan data inflasi yang mengalami kenaikan di atas ekspektasi pasar yakni sebesar 2,75% year on year/yoy namun masih dalam rentang target pemerintah yakni 1,5-3,5%.

BPS mengemukakan inflasi pada Februari ini disebabkan oleh kelompok bahan makanan, a.l. beras, cabai merah, daging ayam, tomat, dan bawang putih, serta gula pasir. Di luar makanan dan minuman, BPS mencatat emas perhiasan, angkutan udara dan kontrak rumah rumah turut memberikan andil signifikan.

“Sebaran inflasi tahunan wilayah, seluruh provinsi terjadi. Tertinggi di Papua selatan 4,61% sedang terendah di Papua Barat Daya inflasi 1,81%,” ujar M.Habibullah, Deputi Bidang Statistik Produksi BPS, Jumat (1/3/2024).

Habibullah mengungkapkan harga bergejolak memberikan andil cukup besar yakni menapai 1,34% secara tahunan (yoy). Kelompok ini mengalami inflasi hingga 8,74% (yoy).

Lebih lanjut PMI Manufaktur Indonesia kembali tercatat berada di zona ekspansi. PMI manufaktur Indonesia periode Februari sebesar 52,7 dan sudah berada dalam fase ekspansif selama 30 bulan terakhir.

S&P menjelaskan aktivitas manufaktur Indonesia ditopang oleh kenaikan permintaan dari dalam negeri. Sementara itu, permintaan dari luar negeri cenderung stagnan.

Hal ini setidaknya dapat menjadi angin segar bagi perekonomian domestik di tengah berbagai gempuran perlambatan ekonomi global.

CNBC INDONESIA RESEARCH

[Gambas:Video CNBC]



Artikel Selanjutnya


Investor Tunggu Data AS, Rupiah Kasih Harapan Menguat!

(rev/rev)


Sumber: www.cnbcindonesia.com

Related posts