Ini Alasan Astra Otoparts Masih Tunggu Perkembangan Bisnis EV

Jakarta, CNBC Indonesia – Kendaraan listrik mulai bermunculan dan berlalu lalang di jalanan Ibukota meskipun sebagian besar pengendara masih menggunakan Bahan Bakar Minyak (BBM). Emiten otomotif PT Astra Otoparts Tbk (AUTO) merespon, saat ini belum berfokus pada pengembangan stasiun pengisian kendaraan listrik.

Read More

Direktur Astra Otoparts Wanny Wijaya memaparkan, dalam membangun pengisian baterai kendaraan listrik, perseroan mengacu berdasarkan tiga hal, yaitu dukungan pemerintah, harga kendaraan listrik yang memicu minat dan permintaan masyarakat, serta. dari segi manufakturnya.

“EV itu sekarang lagi hype dan tren. Sebenernya kendaraan ev yang ada di Indonesia itu belum terlalu banyak. Kita AUTO itu posisinya sebagai pemain global komponen otomotif baik bagi dua roda maupun empat roda,” ungkapnya di menara Astra Jakarta, Rabu (5/7).

Menurutnya, pemilik kendaraan listrik saat ini rata-rata kaum menengah keatas atau mayoritas sudah memiliki mobil sebelumnya yang berbahan bakar bensin. “Jadi kita mendukung semua mobil listrik yang peminatnya tinggi, nunggu populasinya,” imbuhnya.

Wanny melanjutkan, jika AUTO akan berfokus pada pengembangan pengisian baterai kendaraan listrik, maka akan ditempatkan pada area-area yang sangat dibutuhkan, dalam hal ini rest area. “Pastinya ke arah AUTO punya outlet seperti rest area. Jadi, di area-area yang memang diperlukan dan di mana populasi EV itu banyak,” katanya.

Ia menyebut, pengisian baterai kendaraan listrik unitnya dapat dijual putus ke Original Equipment Manufacturer (OEM) manufacture karena AUTO dapat membuat dengan tipe segala macam jenis, seperti, medium, fast charger, dan ultra fast charger.

“Jadi kita mendukung komponen otomotif apapun. Tinggal OEM yang mau meluncurkan produk, populasi berapa banyak kita sudah siap. Tinggal nunggu penjualan dari EV,” tambahnya.

Wanny menambahkan, milik AUTO semdiri sudah ada sejak Juni 2022 di Menara Astra yang kemudian berlanjut ke beberapa oto services hingga total saat ini ada di 7 lokasi. “Biasanya mengcover daerah jabodetabek,” sebutnya.

Dalam pengembangannya, perseroan akan melihat dari potensi populasi mobil EV dan stasiun pengisian baterainya akan ditempatkan di area potensial dam bekerjasama dengan grup astra di rest area.

“Di mana mobilitasnya banyak. Kalau di rest area orang suka khawatir nggak bisa cukup listriknya jadi kita pasang di situ,” pungkasnya.

[Gambas:Video CNBC]


Artikel Selanjutnya


OJK Beri Insentif Program Kendaraan Listrik, Apa Saja?

(fsd/fsd)


Sumber: www.cnbcindonesia.com

Related posts