Ini Sejumlah Faktor yang Bikin Kinerja Bayan Tetap Positif

Jakarta, CNBC Indonesia – PT Bayan Resources Tbk (BYAN) berhasil mencatatkan kinerja yang positif meskipun terdapat sejumlah tantangan, mulai dari ketidakpastian global hingga tren pelemahan harga batu bara.

Read More

Tercatat, pada paruh pertama tahun 2023 ini, Bayan berhasil membukukan pertumbuhan produksi dan penjualan batu bara hingga 40% atau sebanyak 24 juta ton. Bayan juga sukses meningkatkan pendapatan hingga 33,92% year on year (YoY), dengan laba bersih bertumbuh 13,66% (YoY) menjadi US$ 418,91 juta.

“Itu peningkatan yang besar dan melihat kerja keras untuk mencapainya sejauh ini di area yang dapat kami kendalikan. Kami pikir kami telah melakukannya dengan cukup baik,” ujar CFO Bayan Resources, Alastair Gordon Christopher McLeod kepada CNBC Indonesia, dikutip Senin (11/9/2023).

Dia mengungkap capaian positif ini didorong oleh beberapa faktor, khususnya di semester 1 2023. Misalnya seperti permintaan batu bara yang masih sangat kuat. Hal ini disebabkan oleh kebutuhan yang terus meningkat dari pembangkit listrik di Indonesia bahkan dunia.

Selain itu, Bayan juga berhasil mengontrol dan mempertahankan kenaikan biaya seiring adanya peraturan perundang-undangan tarif royalti baru oleh Kementerian ESDM dan Keuangan.

Sebagaimana diketahui, tarif royalti progresif itu berlaku disesuaikan dengan harga batu bara acuan (HBA) terkini, sehingga apabila harganya di atas US$ 90 per ton, maka akan ditetapkan tarif royalti sebesar 13,5%.

“Kami telah berhasil mempertahankan kenaikan biaya tersebut. Jadi kami telah bekerja keras untuk membatasi kenaikan biaya saat ini,” jelasnya.

Kendati demikian, dia mengakui bahwa tahun ini pihaknya juga menemui sejumlah tantangan baik dari sisi harga batu bara maupun kondisi cuaca.

“Kedengarannya sederhana, tetapi saat hujan, operasi berhenti dari perspektif keselamatan, dan kemudian butuh waktu untuk memperbaiki jalan dan membuat kondisi operasi aman. Jadi cuaca seberapa sering hujan, berapa lama hujan, seberapa deras hujannya, dapat berdampak pada produksi dan efisiensi kurang lebih hingga 20%,” tambah dia.

Untuk itu, BYAN akan terus meningkatkan produksi dan penjualan batu bara untuk mengejar target di 2023. Dia optimis, dengan investasi infrastruktur yang telah dilakukan dalam tiga tahun terakhir Bayan dapat mendorong tambahan kapasitas produksi batu bara 30 hingga 40 juta ton.

Kondisi tersebut didukung oleh tingginya permintaan batu bara di pasar Asia seperti Filipina. Negara ini jadi salah satu penerima ekspor batu bara BYAN, hingga menyumbang sekitar 31% dari volume penjualan.

[Gambas:Video CNBC]


Artikel Selanjutnya


Bayan Akan Investasi Rp3,2 Triliun Tahun Ini, Untuk Apa Saja?

(dpu/dpu)


Sumber: www.cnbcindonesia.com

Related posts