Ini Sosok Carmelita Hartoto, Ratu Kapal Komisaris Baru OASA


Read More

Jakarta, CNBC Indonesia – Sosok Carmelita Hartoto baru saja diangkat sebagai Komisaris PT Maharaksa Biru Energi Tbk (OASA). Selain masih menjabat sebagai CEO PT Andhika Lines, Carmelita Hartoto juga dikenal sebagai orang yang menjabat sebagai pimpinan sejumlah perusahaan. Ia juga menjabat sebagai Wakil Ketua Umum Kordinator IV Bidang Peningkatan Kualitas Manusia, Ristek dan Inovasi KADIN Indonesia.

Dirinya sebelumnya mengambil alih Andhika Group dari Sang Ayah secara mendadak dikarenakan beliau meninggal dunia. Dia tidak pernah dipersiapkan dan itu mengapa selepas kuliah, dia bekerja di sebuah perusahaan perdagangan (trading company) di London Inggris.

Kepulangannya untuk berlibur di Tanah Air pada 1995 berujung duka. Ayahnya wafat. Keluarga Hartoto sempat berada di posisi dilematis antara menjual atau meneruskan usaha yang didirikan sang ayah pada 1972. Atas dukungan sang bunda, Carmelita Hartoto, si sulung dari tiga bersaudara, memutuskan melanjutkan roda perusahaan dan meninggalkan pekerjaannya di London.

Ternyata, bukan perkara mudah bagi Carmelita terjun ke dunia shipping. Semasa hidup, ayahnya tidak pernah ingin dia menggeluti bidang itu karena pelayaran dianggap pekerjaan laki-laki. Carmelita dan dua saudara perempuannya tidak pernah dipersiapkan untuk meneruskan usaha ayah.

“Saya sendiri tak pernah terpikirkan dan membayangkan, kecuali menjalankan apa yang ayah saya kerjakan,” kenangnya. Carmelita belajar dari nol di salah satu anak perusahaan, yakni Adhiraksha Tama. Di situ dia belajar tentang detail sistem kerja, pergudangan, logistik, dan supply chain.

Perbedaan visi dan misi membuat keluarga Hartoto berpisah dengan partner bisnis pada 2.000-an. Pasca pembagian aset, armada Andhika Lines menyusut dari 33 kapal menjadi dua kapal. Namun, kondisi itu justru memacu Carmelita untuk mempelajari semua aspek pelayanan di dunia pelayaran hingga akhirnya jumlah armada Andhika Lines bertambah meskipun belum sebanyak saat perusahaan di bawah kendali ayahnya. Bagi Carmelita, masa-masa terberat dalam perjalanan bisnisnya adalah saat hubungan perusahaan shipping dengan perbankan tidak semesra dekade 1970-1980.

Sebelum 1989, dunia pelayaran masih didukung penuh bank-bank. Namun setelah itu, ada kecenderungan perbankan melihat pelayaran sebagai bisnis yang berisiko tinggi.

“Kami harus mulai lagi membangun kepercayaan dengan customer. Sebagian ada yang sudah terbiasa dengan cara kami bekerja dan merasa nyaman.” Dalam memimpin Andhika Lines, Carmelita menggabungkan profesionalisme dan rasa kekeluargaan. Kombinasi keduanya dianggap paling pas agar direksi, staf, dan tim operasional merasa perusahaan sebagai rumah mereka. Lalu, apa yang biasanya dia lakukan saat Carmelita menghadapi masalah perusahaan yang sulit diputuskan? “Biasanya cara saya adalah mempelajarinya dengan tenang, mencoba berkomunikasi dengan yang lain, dan duduk bersama memecahkan masalah.”

[Gambas:Video CNBC]



Artikel Selanjutnya


Bisa Ganggu Bisnis, Pengusaha Waspadai Pelemahan Rupiah

(rob/ayh)


Sumber: www.cnbcindonesia.com

Related posts