Intip Dividen BBRI, BMRI, BBNI, BBTN 5 Tahun Terakhir, Siapa Terbesar?


Read More

Jakarta, CNBC Indonesia – Emiten bank pelat merah terbilang rutin membagikan dividen dengan jumlah yang cukup besar. Oleh karena itu tidak heran saat musim pembagian dividen, saham Himpunan Bank Negara (Himbara) kerap jadi pilihan investor untuk memarkir dananya. 

Adapun dividen adalah keuntungan yang dibagikan kepada investor dari laba bersih perusahaan. Keputusan mengenai rasio dividen akan diputuskan oleh para pemegang saham. 

Apabila melihat dari kinerja keuangan sepanjang 2023, bank pelat merah kompak mencetak rekor. Oleh karena itu potensi pembagian dividen dari mereka sangat menggiurkan. 

Dalam lima tahun terakhir, pembagian dividen untuk keempat saham bank Himbara tergolong cukup besar, dengan dividen payout ratio (DPR) yang secara mayoritas di atas 50%.

Tercatat secara nominal, PT Bank Rakyat Indonesia Tbk (BBRI) menjadi yang paling besar, di mana BBRI membagikan dividennya di kisaran Rp 12 triliun hingga Rp 20 triliun. Namun pada Tahun Buku 2022, BBRI membagikan dividen hingga Rp 43 triliun.


Dari tingkat rasio pembayaran dividen atau Dividen Payout Ratio (DPR), BBRI juga menjadi yang paling besar, di mana dalam lima tahun terakhir, DPR BBRI berkisar 60% hingga 80%. Sedangkan DPR paling rendah tercatat pada saham PT Bank Tabungan Negara Tbk (BBTN) yang berkisar 20%.

Sebagai informasi, BBTN pernah tidak membagikan dividennya pada Tahun Buku 2020. Hal ini karena laba yang berhasil dikantongi perusahaan pada 2020 digunakan sebagai laba ditahan perusahaan guna memperkuat modal Tier 1 BTN ke depannya.


Pada Tahun Buku 2023, CNBC Indonesia Research memproyeksikan dividen yang akan dibagikan investor pada tahun ini berdasarkan laba bersih tahun buku 2023 lalu dengan asumsi rata-rata selama tiga tahun DPR atau alokasi laba yang sudah dikurangi porsi laba ditahan.

Secara nominal, BMRI potensi membagikan dividen paling besar mencapai Rp 335 per lembar, kemudian diikuti BBRI sebesar Rp 304 per lembar, dan BBNI senilai Rp 169 per lembar.

Dari empat bank tersebut dua diantaranya sudah membagikan dividen interim, yakni BBRI sebanyak Rp 84 per lembar. Sehingga jika dikurangi porsi dividen interim, BBRI potensi membagikan dividen sebesar Rp 280 per lembar.

Sementara itu, estimasi dividen yield atau persentase keuntungan dividen terhadap harga saham. Berdasarkan harga Rabu kemarin, BBRI menjadi yang paling unggul, dengan potensi yield mencapai 5,2%, kemudian diikuti BMRI sebanyak 4,82%, dan BBNI sebesar 2,94%.

Sebagai catatan, nilai dividend yield bisa berubah bergantung pada fluktuasi harga saham dan posisi harga yang kita dapatkan. Semakin turun harga maka potensi yield yang akan didapatkan semakin tinggi, ini berlaku sebaliknya jika harga saham semakin naik maka dividend yield yang didapatkan lebih rendah.

Kesimpulannya, semakin tinggi dividend yield, maka semakin murah harga saham yang kita dapat atau keuntungan dari dividen terhadap harga saham yang kita dapat akan semakin tinggi ketika kita dapat harga saham yang lebih rendah.

CNBC INDONESIA RESEARCH

[email protected]

Sanggahan: Artikel ini adalah produk jurnalistik berupa pandangan CNBC Indonesia Research. Analisis ini tidak bertujuan mengajak pembaca untuk membeli, menahan, atau menjual produk atau sektor investasi terkait. Keputusan sepenuhnya ada pada diri pembaca, sehingga kami tidak bertanggung jawab terhadap segala kerugian maupun keuntungan yang timbul dari keputusan tersebut.

[Gambas:Video CNBC]


Artikel Selanjutnya


Trans Power (TPMA) Mau Bagi Dividen Rp78,99 M, Ini Jadwalnya

(chd/chd)


Sumber: www.cnbcindonesia.com

Related posts