Investor Asing Tari Dana Rp1,61 T dari RI, Rupiah Terancam!


Read More

Jakarta, CNBC Indonesia – Rupiah stagnan terhadap dolar Amerika Serikat (AS) di tengah dana asing yang keluar dari pasar keuangan domestik untuk pertama kalinya sejak pekan ketiga November 2023.

Dilansir dari Refinitiv, rupiah dibuka stagnan di angka Rp15.545/US$ atau berubah 0%. Kendati demikian, beberapa menit kemudian, rupiah melemah sebesar 0,03% ke level Rp15.550/US$.

Sementara DXY pada pukul 9.04 WIB naik 0,02% menjadi 102,43. Angka ini lebih tinggi dibandingkan penutupan perdagangan Jumat (12/1/2024) yang berada di angka 102,4.



Tekanan terhadap rupiah terjadi baik dari dalam negeri maupun luar negeri.

Bank Indonesia (BI) telah merilis data transaksi untuk periode 8-11 Januari 2024. Tercatat investor asing di pasar keuangan domestik melakukan aksi jual neto Rp1,61 triliun terdiri dari jual neto Rp3,21 triliun di pasar Surat Berharga Negara (SBN), beli neto Rp2,08 triliun di pasar saham, dan jual neto Rp0,48 triliun di Sekuritas Rupiah Bank Indonesia (SRBI).

Aksi investor asing ini mematahkan tren inflow yang terjadi selama delapan pekan beruntun sejak pekan ketiga November 2023.

Keluarnya dana asing dari domestik dapat memberikan sentimen negatif bagi pasar keuangan termasuk rupiah yang berpotensi mengalami depresiasi.

Tidak sampai disitu, data inflasi AS baik dari sisi konsumen (CPI) maupun produsen (PPI) mengalami kenaikan atau dengan kata lain semakin menjauhi target bank sentral AS (The Fed).

Inflasi Paman Sam pada akhir 2023 naik menjadi 3,4% secara tahunan (year-on-year/yoy), dari sebelumnya sebesar 3,1% pada November 2023.

Sedangkan secara bulanan (month-to-month/mtm), CPI Negeri Paman Sam pada Desember 2023 juga naik menjadi 0,3%, dari sebelumnya sebesar 0,1% pada November 2023.

Inflasi PPI juga mengalami kenaikan menjadi 1% yoy meskipun di bawah ekspektasi pasar yang meyakini PPI secara tahunan naik menjadi 1,3%.

Kedua hal tersebut memberikan tekanan bagi mata uang Garuda karena berpotensi membawa DXY mengalami apresiasi dan suku bunga The Fed berpotensi berada di level 5,25-5,5% dalam waktu yang lebih lama.

CNBC INDONESIA RESEARCH

[Gambas:Video CNBC]



Artikel Selanjutnya


Segini Harga Jual Beli Kurs Rupiah di Money Changer

(rev/rev)


Sumber: www.cnbcindonesia.com

Related posts