Jelang Pengumuman Laba 2023, Begini Tren Kinerja BNI


Read More

Jakarta, CNBC Indonesia – PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk. (BBNI) akan melaporkan kinerja sepanjang 2023 hari ini, Jumat (26/1/2024).

BNI menjadi bank pelat merah pertama yang mengumumkan laporan keuangan periode Desember 2023.

CNBC Indonesia Research melakukan proyeksi terhadap laba perbankan untuk tahun 2023 berdasarkan data laporan keuangan. Hasilnya, BNI diproyeksikan bakal mencatat laba bersih sebesar Rp20,77 triliun, tumbuh 12,40% secara tahunan (yoy).

Di samping itu, saham BBNI sempat mencetak rekor harga saham tertinggi secara intraday pada 5 Januari lalu di posisi Rp5750 per saham.

Lantas, bagaimana tren kinerja BNI?

Sepanjang 2022, BNI membukukan laba bersih sebesar Rp18,3 triliun sepanjang 2022. Angka ini naik 68% dibandingkan laba bersih tahun 2021. Realisasi ini jauh di atas pencapaian sebelum pandemi dan menjadi rekor tertinggi sepanjang sejarah BNI.

Penyaluran kredit tercatat sebesar Rp646,2 triliun, naik 10,9% yoy per Desember 2022.

Dari pendanaan, dana pihak ketiga (DPK) mencapai Rp769,43 triliun, naik 5,5% yoy. Porsi dana murah atau current account saving account (CASA) mendominasi sebesar 72,4%, yakni sebesar Rp557,3 triliun, naik 10,1% yoy.

Pada tiga bulan pertama tahun 2023, BNI kembali menembus rekor dengan laba bersih kuartal terjumbo sepanjang sejarah. Yakni, laba bersih BNI kuartal I-2023 tercatat tumbuh 31,8% menjadi sebesar Rp5,2 triliun.

Kredit konsolidasi BNI tumbuh 7,2% secara tahunan mencapai Rp634,3 triliun selama kuartal I-2023.

Dari sisi likuiditas, Perseroan membukukan pertumbuhan Dana Pihak Ketiga (DPK) sebesar 7,4% YoY atau mencapai Rp743,7 triliun. CASA tumbuh 6,9% yoy. Rasio CASA terhadap DPK sebesar 69%.

Tiga bulan kemudian, BNI membukukan laba bersih sebesar Rp10,3 triliun, naik 17% dibandingkan laba bersih periode yang sama tahun sebelumnya sebesar Rp 8,87 triliun.

Sementara hingga akhir kuartal II-2023, kredit konsolidasi BNI tumbuh mencapai Rp650,8 triliun. Pertumbuhan kredit tersebut terbilang mini, yakni hanya sebesar 4,9% yoy.

Dari sisi pendanaan, BNI masih berhasil mencatatkan pertumbuhan double digit yakni sebesar 10,6% yoy menjadi Rp765 triliun pada semester I-2023. CASA juga naik double digit sebesar 11,1% yoy menjadi Rp532,34 triliun per Juni 2023.

Kemudian pada sembilan bulan pertama tahun 2023, pertumbuhan laba bersih BNI semakin lesu dari dua kuartal sebelumnya, namun masih double digit. Yakni, laba bersih naik 15,05% yoy menjadi sebesar Rp15,75 triliun hingga kuartal III-2023.

Sementara itu, penyaluran kredit mulai berhasil bergerak lebih tinggi ketimbang kuartal sebelumnya. Yakni, kredit sampai dengan September 2023 tumbuh 7,8% yoy menjadi Rp671,4 triliun.

Sedangkan pertumbuhan DPK lebih lesu dibanding kuartal sebelumnya, menjadi 9,1% yoy atau mencapai Rp747,6 triliun per September 2023. Pertumbuhan CASA BNI naik 5,6% yoy menjadi Rp512,89 triliun, lebih lesu dibanding kuartal sebelumnya.

[Gambas:Video CNBC]


Artikel Selanjutnya


Live Now! Bos BNI Buka-bukaan Soal Kinerja Keuangan Q3-2023

(mkh/mkh)


Sumber: www.cnbcindonesia.com

Related posts