Khawatir Pasokan Makin Ketat, Harga Minyak Melonjak Lagi

Jakarta, CNBC Indonesia – Harga minyak mentah kembali menguat pada perdagangan Kamis (28/9/2023), karena penurunan tajam stok minyak mentah di Amerika Serikat (AS) menambah kekhawatiran akan ketatnya pasokan global akibat pemotongan produksi OPEC+ yang dipimpin oleh Arab Saudi.

Read More

Per pukul 09:19 WIB, harga minyak mentah jenis Brent menguat 0,7% ke posisi harga US$ 97,23 per barel, sedangkan untuk jenis light sweet atau West Texas Intermediate (WTI) terapresiasi 0,8% ke US$ 94,43 per barel.


“Pasar minyak dengan cepat menyadari fakta bahwa pengurangan produksi OPEC+ yang diumumkan pada musim panas berdampak besar pada ketersediaan minyak mentah,” kata Stefano Grasso, manajer portofolio senior di 8VantEdge di Singapura, dikutip dari Reuters.

Stok minyak mentah AS turun 2,2 juta barel pada pekan lalu menjadi 416,3 juta barel, data pemerintah menunjukkan, jauh melebihi penurunan 320.000 barel yang diperkirakan para analis dalam survei Reuters.

Sedangkan Stok minyak mentah di pusat penyimpanan Cushing, Oklahoma, AS, titik pengiriman minyak mentah berjangka AS turun 943.000 barel dalam seminggu menjadi hanya di bawah 22 juta barel, terendah sejak Juli 2022, data menunjukkan.

Stok minyak di Cushing telah mendekati titik terendah dalam sejarah karena kuatnya permintaan pengilangan dan ekspor, sehingga memicu kekhawatiran mengenai kualitas minyak yang tersisa di pusat tersebut dan apakah minyak tersebut akan berada di bawah tingkat operasi minimum.

Penarikan minyak mentah tersebut menyusul pengurangan produksi sebesar 1,3 juta barel per hari hingga akhir tahun oleh Arab Saudi dan Rusia yang tergabung dalam Organisasi Negara-negara Pengekspor Minyak (OPEC) dan sekutunya yang dikenal sebagai OPEC+. Kelompok ini akan bertemu pada 4 Oktober untuk meninjau pasar.

“Kami memperkirakan harga minyak dalam jangka pendek akan terus meningkat sehingga pengurangan pasokan saat ini semakin mungkin terjadi,” kata analis National Australian Bank dalam sebuah catatan, dilansir dari Reuters.

Sementara itu, Presiden Rusia, Vladimir Putin memerintahkan pemerintahannya untuk memastikan harga bahan bakar eceran stabil setelah lonjakan yang disebabkan oleh peningkatan ekspor.

Sebagai tanggapan, wakil perdana menterinya mengutip usulan untuk membatasi ekspor produk minyak yang dibeli untuk keperluan dalam negeri, sehingga menambah ketatnya pasar.

CNBC INDONESIA RESEARCH

[email protected]

Sanggahan: Artikel ini adalah produk jurnalistik berupa pandangan CNBC Indonesia Research. Analisis ini tidak bertujuan mengajak pembaca untuk membeli, menahan, atau menjual produk atau sektor investasi terkait. Keputusan sepenuhnya ada pada diri pembaca, sehingga kami tidak bertanggung jawab terhadap segala kerugian maupun keuntungan yang timbul dari keputusan tersebut.

[Gambas:Video CNBC]


Artikel Selanjutnya


Anjlok 2 Hari, Minyak Dunia Naik Lagi Ditopang Kabar dari AS

(chd/chd)


Sumber: www.cnbcindonesia.com

Related posts