Kimia Farma Balik Rugi Ratusan Miliar Jadi Laba Rp19,5 M

Jakarta, CNBC Indonesia – Emiten BUMN di bidang farmasi, PT Kimia Farma Tbk. (KAEF) mencetak laba Rp 19,47 miliar pada semester I/2023. Pada periode yang sama tahun lalu, KAEF melaporkan rugi Rp 206,3 miliar. 

Read More

Bottom line Kimia Farma dengan membukukan laba bersih sebesar Rp 19,47 miliar sepanjang semester I 2023. Jika dibandingkan pada periode sama tahun lalu, Kimia Farma mencatat kerugian bersih Rp206,30 miliar,” kata Direktur Utama PT Kimia Farma David Utama dalam keterangannya, Senin (31/7).

Laba bersih tersebut ditopang oleh pendapatan sepanjang paruh pertama tahun ini yang sebesar Rp 4,95 triliun. Pendapatan pada semester I tahun ini meningkat sebesar 11,78% secara tahunan atau year-on-year (yoy) dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya yaitu Rp4,43 triliun.

“Raihan pendapatan Kimia Farma secara konsolidasi hingga Juni 2023 disokong oleh kuatnya penjualan produk dan peningkatan jasa layanan laboratorium medis dan klinik,” ujarnya.

David mengatakan, dari sisi kategori produk, obat generik menyumbang pendapatan sebesar Rp 1,07 triliun atau meningkat sekitar 25,26% dari Rp 858,96 miliar. Selain itu, penjualan produk etikal dan lisensi juga meningkat 13,99% menjadi sebesar Rp 1,89 triliun, dibandingkan periode yang sama tahun 2022 yaitu sebesar Rp 1,65 triliun.

Dalam laporan keuangan tercatat capaian layanan laboratorium medis dan klinik sebesar Rp 488,16 miliar atau meningkat 16,60% dari tahun sebelumnya yaitu sebesar Rp 418,66 miliar.

Adapun penjualan obat over the counter (OTC) dan kosmetika tumbuh 4,85%, dari periode tahun 2022 sebesar Rp 1,01 triliun menjadi Rp1,06 triliun pada semester I tahun 2023.

Sementara itu, kategori alat keseahatan berkontribusi senilai Rp 49,02 miliar, terkontraksi 14,75% dibanding periode tahun sebelumnya sebesar Rp 57,50 miliar.

Peningkatan pendapatan menyebabkan emiten ini mampu mencetak laba operasional positif sebesar Rp 236,29 miliar. “Capaian ini berbanding terbalik dengan periode yang sama tahun 2022 di mana Kimia Farma masih mencatat rugi operasional sebesar Rp 15,67 miliar,” imbuhnya.

Adapun total aset sebesar Rp 20,60 triliun pada semester I 2023. Angka ini mengalami pertumbuhan sekitar 1,21% yoy.

[Gambas:Video CNBC]



Artikel Selanjutnya


Setahun Kas Kimia Farma Naik 300% Jadi Rp2,15 T, Kok Bisa?

(mkh/mkh)


Sumber: www.cnbcindonesia.com

Related posts