Kredit Tetap Ekspansif, BJTM Raup Pendapatan Bunga Rp5,27 T

Jakarta, CNBC Indonesia – PT. Bank Pembangunan Daerah Jawa Timur Tbk (BJTM) melaporkan pendapatan bunga sebesar Rp5,27 triliun pada kuartal III/2023, meningkat 3,80% secara tahunan atau year-on-year (yoy)

Read More

Pendapatan bunga yang tumbuh positif terdorong dari penyaluran kredit yang tetap ekspansif, tumbuh 5,21% secara kuartalan. Secara tahunan, kredit yang disalurkan BJTM tumbuh 12,61% yoy menjadi Rp51,73 triliun.

Berdasarkan segmen, penyaluran kredit produktif menjadi yang paling atraktif terutama pada segmen mikro yang naik 43,98% yoy. Segmen ini meliputi kredit usaha rakyat (KUR), Jatim Mikro, dan Fintech Loan.

Segmen kredit produktif lainnya ada kecil dan menengah, serta kredit komesial dan korporasi yang masing-masing tumbuh 24,35% yoy dan 13,26% yoy.

Penyaluran kredit yang ekspansif juga disertai dengan kualitas aset yang baik, di mana Bank Jatim berhasil menurunkan rasio nonperforming loan (NPL) gross sebesar 5 basis poin (bps) secara kuartalan menjadi 2,75%.

Hingga sisa akhir tahun 2023 perusahaan meyakini bisa menjaga kualitas aset dengan NPL pada rentang 2,75%-3,00%.

Hanya saja, perusahaan masih mencatat penurunan pendapatan bunga bersih sebesar 2,37% yoy menjadi Rp3,57 triliun. Hal ini terjadi lantaran kenaikan beban bunga yang jauh lebih besar. Selain itu, perusahaan juga mencatat kenaikan beban provisi sehingga laba bersih terdepresiasi -9,02% yoy menjadi Rp1,09 triliun.

Kendati demikian, perusahaan masih memiliki likuiditas yang baik dengan posisi loan to deposit ratio (LDR) pada level 61,49%, naik dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya sebesar 55,40%. Walaupun naik, nilai LDR tersebut masih berada di bawah rata-rata industri. Dengan demikian ruang bank untuk ekspansi kredit masih sangat besar.

Direktur utama BJTM Busrul Iman mengatakan perusahaan akan tetap menggencarkan kredit “Walau LDR naik karena sebenarnya nilainya masih di bawah peers bank lain yang sudah di atas 80℅ dan kredit masih jadi sumber pendapatan” Terangnya dalam press conference rilis laporan keuangan kuartal III/2023 di Hotel Alila, SCBD Jakarta, Senin (30/10/2023).

Selain itu, ekspansi kredit perusahaan juga ditopang oleh struktur permodalan kuat, yang terlihat dari capital adequacy ratio (CAR) 25,80%, naik dibandingkan kuartal III/2022 sebesar 22,65%.

Di sisi lain, dana pihak ketiga (DPK) tumbuh tipis 1,46% yoy menjadi Rp84,91 triliun. Sebanyak 44,54% di antaranya atau Rp 37,82 triliun merupakan deposito. 

CNBC INDONESIA RESEARCH
[email protected]  

[Gambas:Video CNBC]


Artikel Selanjutnya


Laporan Keuangan Waskita Jadi Sorotan, BEI Ambil Langkah Ini

(tsn/tsn)


Sumber: www.cnbcindonesia.com

Related posts