Laba Harita Nickel (NCKL) Naik 20% Jadi Rp5,62 T, Ini Penopangnya


Read More

Jakarta, CNBC Indonesia – Emiten tambang nikel PT Trimegah Bangun Persada Tbk (NCKL) atau Harita Nickel mencatatkan laba yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk sebesar Rp5,62 triliun sepanjang tahun 2023, atau meningkat 20% dari tahun sebelumnya.

Capaian laba perusahaan milik milik konglomerat Lim Hariyanto Wijaya ditopang oleh pertumbuhan pendapatan sebesar 149% menjadi IDR 23,86 triliun dintahun 2023.

Roy Arman Arfandy, Direktur Utama Harita Nickel dalam keterangan tertulisnya mengatakan, hasil keuangan di tahun 2023 mencerminkan upaya tim dan pemmangku kepentingan dalam menghadapi volatilitas pasar dengan strategi yang tangguh dan adaptif.

“Termasuk dengan mendorong inovasi dan meningkatkan efisiensi operasional, terutama dengan proses pertambangan dan produksi yang berada di satu lokasi yang terintegrasi di Pulau Obi, Halmahera Selatan,” ungkap Roy dikutip Selasa, (2/4/2024).
Pertumbuhan ini didorong oleh peningkatan volume penjualan yang lebih tinggi dari bisnis pemrosesan bijih nikel, termasuk smelter baru PT Halmahera Jaya Feronikel (HJF), yang merupakan fasilitas peleburan saprolit (bijih nikel kadar tinggi) berbasis pirometalurgi (RKEF) yang menghasilkan feronikel.

Ada pula lini produksi tambahan dari PT Halmahera Persada Lygend (HPL), fasilitas pemurnian limonit (bijih nikel kadar rendah) berbasis hidrometalurgi (HPAL) untuk menghasilkan bahan baku baterai kendaraan listrik.

Dari lini bisnis pertambangan, Harita Nickel mencatat kenaikan volume penjualan bijih nikel sebesar 98%, atau mencapai 15,38 juta wmt (wet metric ton) dibanding 7,77 juta wmt pada tahun 2022, yang terdiri dari saprolit sebanyak 6,30 juta wmt, naik 235% dari 1,88 juta wmt, dan limonit sebanyak 9,08 juta wmt, naik 54% dari 5,89 juta wmt.

Sedangkan dari lini bisnis pengolahan dan pemurnian nikel. Harita Nickel di FY23 juga membukukan peningkatan produksi feronikel sebesar 300%, dari 25.372 ton di 2022 menjadi 101.538 ton di 2023, dan kenaikan produksi MHP (mixed hydroxide precipitate), yang merupakan bahan baku baterai kendaraan listrik, sebesar 50%, dari 42.310 ton di 2022 menjadi 63.654 ton di 2023.

Perluasan kemampuan produksi pun memungkinkan Harita Nickel memenuhi permintaan di sektor baterai kendaraan listrik. Salah satunya adalah fasilitas pemurnian limonit kedua dengan teknologi HPAL dari Obi Nickel Cobalt (ONC) yang diharapkan akan mulai beroperasi pada tahun ini.

Sepanjang 2023, NCKL mencatat Total ekuitas sebesar Rp 28,39 triliun dan Liabilitas Rp 16,89 triliun. Sehingga, aset perseroan menjadi Rp 45,28 triliun pada 2023.

[Gambas:Video CNBC]



Artikel Selanjutnya


Top! Harita Nickel Akuisisi 2 Tambang Nikel Sekaligus

(fsd/fsd)


Sumber: www.cnbcindonesia.com

Related posts