Maaf, Harga Emas Sepertinya Masih Susah Menguat

Jakarta, CNBC Indonesia – Harga emas masih bergerak dalam tren pelemahan. Harga sang logam mulia juga diproyeksi masih sulit menguat dalam waktu dekat.

Read More

Pada penutupan perdagangan Senin (20/2/2023), emas ditutup di posisi US$ 1.841,14 per troy ons. Harga sang logam mulia melemah tipis 0,02%.

Harga emas memang menguat tipis pada pagi hari ini. Pada perdagangan hari ini, Selasa (21/2/2023) pukul 06: 20 WIB, harga emas ada di posisi US$ 1.842,07 per troy ons. Harganya menguat tipis 0,05%.



Kendati menguat pada pagi hari ini, secara keseluruhan, emas anjlok 4,45% sepanjang Februari tahun ini. Kondisi ini berbanding terbalik dengan penguatan sebesar 5,7% pada Januari 2023.

Sejumlah analis meyakini harga emas masih sulit menguat dalam waktu dekat.

“Kami masih melihat ada kemungkinan emas menguat dalam beberapa kuartal mendatang tetapi tidak dalam waktu dekat ini. Emas akan bergerak volatile dalam waktu dekat ini atau sampai data-data ekonomi AS menunjukkan pelemahan,” tutur analis UBS Giovanni Staunovo, dikutip dari Reuters.

Analis dari Saxo Bank Ole Hansen memperkirakan emas akan bergerak melemah. Titik support emas akan turun ke kisaran US$ 1.792-1776 per troy ons.

Harga emas diperkirakan masih melandai karena investor tengah khawatir dengan kebijakan moneter bank sentral AS The Federal Reserve (The Fed).

Kekhawatiran pelaku pasar meningkat setelah data-data menunjukkan ekonomi AS masih melaju kencang. Kondisi tersebut mencerminkan inflasi AS masih sulit dijinakkan.

Inflasi Januari 2023 menembus 6,4% (year on year/yoy), jauh di atas ekspektasi pasar yang berada 6-6,2%. Penjualan ritel AS juga meloncat 3% (yoy) pada Januari 2023, jauh di atas ekspektasi pasar (1,85%).

Sementara itu, indeks harga produsen pada Januari juga tumbuh 0,7% (month to month/mtm), jauh di atas ekspektasi pasar yakni 0,4%.

Dilansir dari Kitco News, survei dari 17 analis menunjukkan jika 13 dari mereka memproyeksi emas masih akan melemah pada pekan ini.

Hanya satu analis yang memperkirakan emas akan menguat. Sebanyak tiga analis menilai emas akan bergerak sideways.

Pelaku pasar kini menunggu rilis risalah pertemuan Federal Open Market Committe (FOMC) pada Kamis pekan ini. Risalah tersebut dharapkan bisa memberi sinyal yang lebih jelas mengenai kebijakan The Fed ke depan.

CNBC INDONESIA RESEARCh

[email protected]

[Gambas:Video CNBC]


Artikel Selanjutnya


Kemarin Melesat Hari Ini Ambrol, Ada Apa Dengan Emas?

(mae/mae)


Sumber: www.cnbcindonesia.com

Related posts