Menteri BUMN Erick Thohir Ungkap Fakta Menarik Soal BRI (BBRI)

Jakarta, CNBC Indonesia – Menteri Badan Udaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir mengungkapkan dua bank dari Indonesia masuk ke dalam 20 bank raksasa di Asia. Hal itu berdasarkan data S&P Global Market Intelligence.

BCA berada di urutan 11 dengan kapitalisasi pasar US$ 78,28 miliar dolar atau setara Rp 1.244 triliun. Kemudian BRI berada di peringkat ke-17 dengan kapitalisasi US$ 57,50 miliar dolar setara Rp 914 triliun. Angka tersebut meningkat 5,60% dari quarter sebelumnya.

“Alhamdulilah bank BUMN, BRI menjadi salah satu dari 20 bank dengan market cap atau kapitalisasi pasar tertinggi di Asia,” tulisnya, dikutip Rabu (8/5).

Menurutnya, Ini menjadi bukti, BRI bisa menjadi bank raksasa di Asia dengan terus peduli dan fokus mengembangkan ekonomi kerakyatan. “Semoga BUMN bisa terus untuk menggerakkan roda ekonomi Indonesia,” pungkasnya.

Sebagai informasi, BRI tercatat sebagai bank kedua terbesar di RI dari segi aset. Bank melaporkan aset sebesar Rp 1.989,07 triliun, naik 9,11% secara tahunan per Maret 2024. 

Hal tersebut didorong oleh penyaluran kredit yang mencapai Rp 1.308,65 triliun, tumbuh 10,89% yoy. Dari jumlah tersebut, kredit UMKM tercatat sebesar Rp 1.089,41 triliun, atau menyumbang komposisi sebesar 83,28%.

Kualitas kredit pun terjaga dengan rasio kredit bermasalah atau nonperforming loan (NPL) gross sebesar 3,27% dan NPL net sebesar 1% per Maret 2024. BRI juga mencatatkan NPL coverage sebesar 214,26%.

Sementara itu dari sisi penghimpunan dana, BRI berhasil membukukan total dana pihak ketiga (DPK) sebesar Rp 1.416,21 triliun, tumbuh 12,8% yoy. Dengan jumlah dana murah atau current account savings account (CASA) sebesar Rp 873,3 triliun atau menyumbang 61,67% dari total DPK.

Dengan demikian bank masih memiliki ruang likuiditas yang mumpuni untuk mendukung ekspansi kredit. Rasio kredit terhadap simpanan atau loan to deposit ratio (LDR) BRI sebesar 83,28% per tiga bulan pertama tahun ini.

[Gambas:Video CNBC]

(mkh/mkh)