Neraca Dagang RI Surplus Lagi, Investor Mulai Lepas SBN

Jakarta, CNBC Indonesia – Investor mulai melepas obligasi pemerintah atau Surat Berharga Negara (SBN) pada perdagangan Senin (16/1/2023), ditandai dengan mulai naiknya imbal hasil (yield) di seluruh SBN acuan.

Read More

Untuk diketahui, pergerakan harga obligasi berbanding terbalik dengan yield. Ketika harga naik, maka yield akan turun, begitu juga sebaliknya. Saat harga turun, artinya ada aksi jual.

Melansir data dari Refinitiv, SBN tenor 5 tahun menjadi yang paling besar kenaikan yield-nya pada hari ini, yakni sebesar 6 basis poin (bp) ke posisi 6,473%.

Sementara untuk yield SBN berjatuh tempo 10 tahun yang merupakan SBN acuan negara juga naik 4,1 bp menjadi 6,738%.

Investor yang mulai melepas SBN pada hari ini dan membuat yield-nya naik terjadi setelah dirilisnya data neraca perdagangan RI pada Desember 2022 yang kembali mencatatkan surplus.

Badan Pusat Statistik (BPS) melaporkan neraca perdagangan RI terpantau surplus US$ 54,46 Miliar di sepanjang 2022. Surplus ini disumbang oleh ekspor yang tercatat mencapai US$ 291,98 miliar atau naik 26,07% (year-on-year/yoy), dibanding periode yang sama tahun 2021.

Sementara itu, impor Indonesia sepanjang 2022 mencapai US$ 237,52 miliar, naik sebesar 21,07% dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya.

Kepala BPS, Margo Yuwono mengungkapkan surplus ditopang oleh kinerja ekspor yang tumbuh 53,76% (yoy).

“Ekspor tumbuh impresif yang tumbuh 53,76%, ini kinerjanya terus menerus,” katanya dalam konferensi pers, Senin (16/1/2023).

Adapun, penopang surplus tahunan ini adalah neraca nonmigas. Selama 2022, neraca nonmigas tercatat mencapai 78,85%. Sedangkan, surplus migas mencapai US$ 24,39 miliar.

Sebagai informasi, jika ada kabar atau sentimen yang cenderung mengarah positif atau ada tanda-tanda ekonomi suatu negara membaik, maka hal ini akan menjadi katalis yang kurang mendukung bagi pasar obligasi pemerintah dan investor cenderung melepasnya. Berlaku juga sebaliknya.

Namun, tidak jarang pasar obligasi juga melawan dari katalis tersebut, menandakan bahwa pasar obligasi pemerintah sedang mengalami anomali.

TIM RISET CNBC INDONESIA

[Gambas:Video CNBC]


Artikel Selanjutnya


Inflasi Nyaris Sentuh 6%, Investor Justru Buru SBN Hari Ini

(chd/chd)


Sumber: www.cnbcindonesia.com

Related posts