Ngeri! Harga Minyak Mentah Melesat 4% Lebih

Jakarta, CNBC IndonesiaHarga minyak mentah dunia melonjak 4% karena serangkaian kabar positif dari kebijakan suku bunga acuan hingga optimisme permintaan dari China yang kembali.

Read More

Melansir data Refinitiv pada perdagangan Selasa (7/2/2023) harga minyak mentah Brent tercatat US$83,69 per barel, melejit 3,3% dari posisi sebelumnya. Sedangkan West Texas Intermediate (WTI) naik 4,1% menjadi US$77,14 per barel.



Ketua bank sentral Amerika Serikat, The Federal Reserve/The Fed memberi komentar yang mencerahkan para pelaku pasar terkait kebijakan suku bunga saat data tenaga kerja kuat.

Powell mengatakan kepada Economic Club of Washington bahwa angka pekerjaan Januari menunjukkan “mengapa ini akan menjadi proses yang memakan waktu lama. waktu” ketika melakukan pengetatan kebijakan moneter.

Selain itu, perkiraan permintaan yang lebih kuat di China juga ikut mengangkat harga minyak mentah. Badan Energi Internasional (EIA) mengharapkan setengah dari pertumbuhan permintaan minyak global tahun ini datang dari China.

Sinyal kuat permintaan minyak China kembali datang dari Arab Saudi. Pengekspor minyak mentah utama tersebut menaikkan harga minyak mentah kepada pembeli Asia untuk pertama kali dalam enam bulan.

“Itu sepertinya menyampaikan pesan bahwa pembukaan kembali China itu nyata, dan jika Arab Saudi tidak takut menaikkan harga minyak maka itu berarti permintaan cukup bagus,” kata Phil Flynn, analis Price Futures Group.

Kabar positif lainnya datang dari Turki yang baru terjadi bencana gempa bumi dahsyat. Operasi di terminal ekspor minyak 1 juta barel per hari (bpd) di Ceyhan dihentikan sementara setelah gempa besar melanda wilayah tersebut. Terminal BTC, yang mengekspor minyak mentah Azeri ke pasar internasional, akan ditutup hingga Rabu (8/2/2023).

Pipa minyak mentah Irak ke pelabuhan Ceyhan Turki masih dihentikan, kata kementerian energi Pemerintah Daerah Kurdistan.

Penutupan 535.000 barel per hari Fase 1 bagian dari ladang minyak Johan Sverdrup di wilayah Laut Utara Norwegia juga mendorong harga.

 

CNBC INDONESIA RESEARCH

[email protected]

 


Artikel Selanjutnya


Lupakan The Fed, Harga Minyak Nanjak Lagi ‘Didukung’ China

(ras/ras)


Sumber: www.cnbcindonesia.com

Related posts