Ngeri! Vietnam Diguncang Mega Skandal Korupsi Perbankan


Read More

Jakarta, CNBC Indonesia – Vietnam tengah menghadapi skandal perbankan terbesar di Asia Tenggara. Negara tersebut mengungkap dugaan penggelapan dana senilai US$ 12,4 miliar atau setara Rp 192,25 triliun (kurs Rp 15.504) oleh pengembang real estate, Truong My Lan.

Pada tanggal 17 November lalu, Kementerian Keamanan Publik Vietnam menduga Truong, yang merupakan ketua Van Thinh Phat Group melakukan penggelapan dana dari Saigon Commercial Bank (SCB). Wanita berusia 79 tahun tersebut merupakan pemegang saham mayoritas.

Truong diduga mengoperasikan lebih dari 1.000 anak perusahaan dan perusahaan cangkang di dalam dan luar negeri dalam beberapa tahun. Ia mendapatkan lebih dari US$ 43 miliar dalam bentuk pinjaman dari SCB, dan sekitar sepertiga dari jumlah tersebut diselewengkan melalui pembentukan “perusahaan hantu” oleh Truong, keluarga, dan rekan-rekannya.

Skandal ini telah menyingkap kelemahan-kelemahan dalam sistem perbankan, dengan seruan untuk meningkatkan pelatihan profesional, peraturan yang lebih ketat, dan meningkatkan mekanisme pemeriksaan untuk mencegah penyalahgunaan lebih lanjut.

Sementara pihak-pihak lain yang terlibat, seperti Partai Komunis Vietnam yang berkuasa telah melakukan kampanye anti-korupsi sejak 2016, yang berujung pada pemecatan para pejabat tinggi.

Dalam skandal terbaru, kementerian telah merekomendasikan tuntutan hukum terhadap 85 orang, termasuk pejabat pemerintah dan rekanan Van Thinh Phat Group dan SCB. Sementara Komite Urusan Internal Pusat Partai Komunis menyerukan investigasi terhadap 23 pejabat negara, termasuk 12 dari Bank Negara Vietnam.

Sekretaris Jenderal Partai Komunis Vietnam, Nguyen Phu Trong, menekankan keharusan bagi otoritas komunis untuk mempercepat dan meningkatkan upaya anti-korupsi.

“Kami tidak akan berhenti sampai di sini, tetapi akan terus berlanjut untuk jangka panjang,” mengutip Next Shark, Rabu (6/12).

Gerakan anti-korupsi juga telah dikritik karena telah berkembang menjadi alat untuk mempertahankan legitimasi partai dalam politik Vietnam.

Adapun skandal yang terjadi saat ini dilaporkan sebagai kasus korupsi terbesar dalam sejarah Asia Tenggara, melebihi skandal 1Malaysia Development Berhad (1MDB) di Malaysia, yang melibatkan pencurian US$ 4,4 miliar kekayaan negara.

Dengan adanya berita ini, ada dugaan bahwa akan ada lebih banyak lagi skandal dan penangkapan besar lainnya, termasuk terhadap mantan bos partai di Ho Chi Minh City, Le Thanh Hai, yang dianggap oleh banyak orang di negara ini sebagai simbol korupsi.

Seiring dengan kasus tersebut, ada kekhawatiran bahwa proses anti-korupsi mungkin akan mempengaruhi stabilitas ekonomi. Menurut laporan, para pejabat pemerintah daerah dan pegawai negeri sipil menjadi ragu-ragu untuk menyetujui kesepakatan investasi infrastruktur karena kekhawatiran akan tuduhan korupsi.

Beberapa ahli percaya bahwa investigasi terhadap korupsi sektor swasta memiliki dampak yang signifikan terhadap kepercayaan bisnis di Vietnam, menanamkan ketakutan yang meluas akan investigasi dan pengawasan dari Partai Komunis.

[Gambas:Video CNBC]

(mkh/mkh)


Sumber: www.cnbcindonesia.com

Related posts