NPL KPR Naik, Lebih Tinggi dari Era Pandemi Covid-19


Read More

Jakarta. CNBC Indonesia – Kualitas kredit pemilikan rumah (KPR) di Indonesia dalam tren memburuk. Berdasarkan data Otoritas Jasa Keuangan (OJK) rasio kredit bermasalah (nonperforming loan) per Desember 2023 bahkan lebih tinggi dibandingkan posisi 2020, saat Indonesia pertama menghadapi era pandemi Covid-19. 

Mengutip data Otoritas Jasa Keuangan (OJK), per Desember 2023 rasio NPL properti berada di level 2,4%. Tahun sebelumnya atau Desember 2022 rasio NPL kredit properti sebesar 2,1%. Pada akhir 2020 dan 2021, masing-masing, rasio NPL properti 2,3% dan 2,2%.

Pun data Bank Indonesia (BI), menunjukkan NPL properti per Januari 2024 sebesar 2,63%, naik dari bulan sebelumnya di level 2,47% dan bahkan lebih tinggi dari periode Januari 2023 di level 2,46%.

Lebih rinci, jenis kredit yang mengalami kenaikan NPL tertinggi adalah kredit pemilikan apartemen. Segmen ini mengalami peningkatan sebesar 46 basis poin (bps), dari 1,94% per Desember 2022 menjadi 2,4% per Desember 2023.

Kemudian kredit pemilikan rumah tinggal, naik 31 bps pada periode yang sama menjadi 2,33%. Sementara itu NPL kredit pemilikan ruko turun 63 bps menjadi 4,16%. 

Secara komposisi kredit pemilikan rumah mendominasi portofolio penyaluran pembiayaan bank kepada sektor properti (konsumsi), yakni 92,7%. Dengan demikian kenaikan NPL di segmen ini akan membebani kredit secara keseluruhan. 

Adapun secara umum rasio NPL industri perbankan tercatat meningkat pada awal tahun ini. Data OJK per Januari 2024 mencatat NPL gross naik menjadi 2,35% dari sebulan sebelumnya 2,19% pada Desember 2023, dan NPL net menjadi 0,79% dari 0,71%.

Kepala Eksekutif Pengawas Perbankan OJK Dian Ediana Rae mengatakan tingkat NPL itu masih “normal”. Selanjutnya, ia menilai tren NPL perbankan belum tentu akan naik, sebab peningkatan tersebut hanya terpengaruh tingkat suku bunga acuan yang tinggi.

“Kalau saya lihat belum tentu. Ini kan hanya masalah pengaruh tingkat suku bunga acuan dan suku bunga global. Tapi sekarang trennya [suku bunga acuan] menurun, arahnya itu adalah penurunan, tinggal waktunya kapan,” ujar Dian di Gedung DPR, Rabu (13/3/2024).

[Gambas:Video CNBC]



Artikel Selanjutnya


Dorong Anak Muda Punya Rumah, BSI Tawarkan KPR Tenor Hingga 30 Tahun

(mkh/mkh)


Sumber: www.cnbcindonesia.com

Related posts