Pasal 33 UUD 45, Acuan Kuat BI Tertibkan Dolar Eksportir

Jakarta, CNBC Indonesia – Bank Indonesia (BI) menegaskan kembali dukungannya terhadap pengelolaan devisa hasil ekspor (DHE), terutama yang berasal dari kekayaan alam dan bumi Indonesia. Dalam hal ini, BI berkomitmen untuk mendukung langka pemerintah yang tengah mengatur ulang pengelolaan DHE.

Gubernur BI Perry Warjiyo menyampaikan bahwa pengelolaan DHE mempertimbangan Undang-Undang (UU) 1945 pasal 33. Dalam pasal 33 Ayat 3 yang menegaskan bahwa bumi dan air dan kekayaan alam yang terkandung di dalamnya dikuasai oleh negara dan dipergunakan untuk sebesar-besar kemakmuran rakyat.

“Nah, inilah dasarkan oleh karena itu kami mendukung Presiden dan pemerintah agar ini semakin dimobilisasi untuk pembiayaan ekonomi bagi ekonomi kita,” kata Perry dalam Gubernur BI, Kamis (16/2/2023).

Bahkan, dia mengatakan bahwa koordinasi dengan pemerintah mengenai DHE sudah kuat sejak zaman Menteri Koordinator Bidang Darmin Nasution.

“Dari dulu sudah kuat termasuk bagaimana kita bersama mengelola dana SDA ini untuk kemakmuran rakyat. Oleh karena itu kita ciptakan rekenin khusus diberikan insentif pajak yang lebih rendah dan BI juga mendukung ini dengan mengintegrasikan laporan lalau lintas devisa dengan laporan Bea Cukai jadi matching,” sambung Perry.

Bahkan, Perry mengungkapkan kebijakan operasi moneter valas (OM Valas) dengan menggunakan term deposit (TD) adalah bentuk kebijakan holding period bagi DHE, secara tidak langsung. Pasalnya, BI akan memberikan subsidi bunga lebih besar, bagi eksportir yang menyimpan dolarnya lebih lama di dalam negeri.

Dengan demikian, pemberian suku bunga TD Valas DHE akan dilakukan secara kompetitif mengacu pada suku bunga valas counterparty BI di luar negeri dengan besaran tiering suku bunga yang semakin besar untuk penempatan yang besar.

“Akan kompetitif, semakin panjang, suku bunganya akan semakin kompetitif. Tapi kita juga semakin jumlahnya, semakin besar, semakin besar bunganya…Jadi ini seperti kebijakan holding period,” tegas Perry.

[Gambas:Video CNBC]