Pemilik Emas Dibuat Tertawa oleh Persaingan Sentimen AS-China

Jakarta, CNBC Indonesia Harga emas kembali ke level psikologis US$ 2.000 per troy ons setelah menguat cukup tajam kemarin.

Read More

Pada penutupan perdagangan Selasa (18/4/2023), emas ditutup di posisi US$ 2.004,93 per troy ons. Harga sang logam mulia menguat 0,51%.

Penguatan ini mengembalikan harga emas kembali ke level US$ 2.000 setelah terlempar dari level tersebut pada Senin lalu.

Penguatan juga memutus tren negatif logam mulia yang melemah dua hari beruntun pada Jumat pekan lalu dan Senin pekan ini.



Harga emas juga masih menguat pada pagi hari ini. Pada perdagangan hari ini, Rabu (19/4/2023) pukul 06:50 WIB, harga emas ada di posisi US$ 2.005,32 per troy ons. Harganya menguat 0,03%.

Penguatan emas ditopang oleh melemahnya dolar Amerika Serikat (AS) serta perkembangan di China.

Indeks dolar ditutup pada posisi 101,722 kemarin atau lebih rendah dibandingkan pada penutupan perdagangan sebelumnya yang tercatat 102,103.

Dolar AS yang melemah akan menguntungkan emas karena emas lebih terjangkau. Dolar AS melemah karena sebagian pelaku pasar melihat The Fed akan segera melunak.

Survei CME FedWatch menunjukkan 86% pelaku pasar bertaruh The Fed akan menaikkan suku bunga sebesar 25 bps pada Mei mendatang. Sebanyak 71% bertaruh The Fed akan mulai menahan suku bunga pada Juni. 

Pejabat The Fed sendiri masih berbeda pendapat mengenai kenaikan.

Presiden Fed St. Louis James Bullard pada Selasa (18/4/2023) mengatakan The Fed perlu terus menaikkan suku bunga karena inflasi AS masih membandel.

Sebaliknya, Presiden Fed Atlanta mengatakan The Fed kemungkinan besar hanya akan menaikkan suku bunga sekali lagi.

“Penjual emas kini lebih perduli pada seberapa cepat dan kapan The Fed akan mulai memangkas suku bunga. Pelaku pasar sudah melakukan priced in jika The Fed akan memangkas suku bunga paling cepat musim panas ini,” tutur Daniel Ghali, analis TD Securities, dikutip dari Reuters.

The Fed sudah menaikkan suku bunga acuan sebesar 475 bps dalam setahun terakhir menjadi 4,75-5,0%. Rapat Federal Open Market Committee (FOMC) untuk menentukan suku bunga akan digelar pada awal Mei mendatang.

Harga emas juga terdongrak oleh pertumbuhan ekonomi China. Ekonomi Tiongkok melesat 4,5% (year on year/yoy) pada kuartal I-2023, dari 2,9% yoy) pada kuartal IV-2022.

Secara kuartal, ekonomi Tiongkok tumbuh 2,2% pada kuartal I-2023 atau jauh lebih tinggi dibandingkan pada kuartal IV-2022 yang tercatat 0,6%.

China adalah konsumen emas terbesar di dunia. Dengan ekonomi yang melonjak maka permintaan emas diharapkan naik sehingga harga bisa terkerek ke depan.

CNBC INDONESIA RESEARCH

[email protected]

[Gambas:Video CNBC]



Artikel Selanjutnya


Mohon Maaf! Pekan Ini Bakal Berat, Harga Emas Diramal Turun

(mae/mae)


Sumber: www.cnbcindonesia.com

Related posts